- Satu dekade lalu status koala adalah spesies rentan. Sejak saat itu populasi marsupial ini terus turun.
- Australia menggelontorkan Rp 509 miliar untuk menyelamatkan koala dari kepunahan.
JERNIH — Australia, Jumat 11 Februari, secara resmi mengumumkan koala sebagai spesies terancam punah di tiga negara bagian; Queensland, News South Wales, dan Canberra.
Menteri Lingkungan Australia Sussan Ley mengatakan populasi koala di tiga negara bagian itu semakin berkurang, dan sesuai UU Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (EPBC Act) 1999, hewan itu perlu perlindungan tambahan jika untuk menghindari kepunahan.
“Kami mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melindungi koala,” kata Menteri Ley. “Kami akan bekerja dengan ilmuwan, peneliti medis, dokter hewan, masyarakat, negara bagian, pemeirintah daerah dan pemilik tradisional.”
Australia segera meluncurkan rencana pemulihan dalam empat tahun ke depan dengan biaya 50 juta dolar Australia, atau Rp 509 miliar di tiga negara bagian itu.
World Wildlife Fund (WWF) Australia, Dan Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW), dan Humane Society International (HSI), berterima kasih kepada Menteri Ley atas keputusan suram tetapi penting. Namun ketiganya juga mengkritik Australia atas kegagalannya melindungi koala.
Manajer Kampanya Satwa Liar IFAW Josey Sharrad menyebut marsupial itu sebagai ikon internasional dan nasional. Koala, kata Sharrad, berada dalam bahaya sebelum musim panas 2019-2020 karena kekeringan parah, hilangnya habitat akibat pembukaan lahan, penyakit, serangan anjing, dan pembunuhan di jalan.
“Kebakaran semak adalah jerami terakhir. Ini harus menjadi peringatan bagi Australia untuk bergerak lebih cepat melindungi habitat kritis akibat pembukaan lahan, dan secara serius menangani dampak perubahan iklim,” kata Sharrad.
Stuart Blanch, ilmuwan konservasi WWF-Australia, mendesak pemerintah dan pejabat negara bagian mengambil tindakan drastis untuk menggandakan jumlah koala sebelum 2050.
Tahun 2012, koala berstatus spesies rentan. Sejak itu populasi koala terus terancam karena pembukaan lahan sekitar 25 ribu hektar habitat alami mereka.
Tahun 2032, Brisbate akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Populasi koala di negara bagian Queensland diperkirakan akan turun hingga di bawah 8.000 ekor.