Site icon Jernih.co

Komisi IX DPR: Sebelum Telat Lockdown Pulau Jawa

Dalam dua minggu terakhir terjadi penambahan kasus positif Corona hingga 21 ribu kasus.

JERNIH-Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris membandingkan angka positif Covid-19 di Indonesia yang meningkat drastis dari hari ke hari dengan kondisi di India pada April lalu.

“Kurva infeksi di Indonesia sedang terus meroket, dan belum tahu titik puncaknya sampai di mana. Kurva yang meroket, bahkan nyaris vertikal ini, mirip dengan kurva infeksi India pada April lalu, di mana negara tersebut lumpuh karena tingkat penularan yang sangat tinggi pasca-upacara massal keagamaan,” kata Charles dalam keterangan tertulis, pada Minggu (27/6/2021).

Menurut penilaian Charles, lonjakan angka kasus positif Covid-19 tidak dapat hanya ditanggulangi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), karena tidak efektif.

Untuk itu Charles mengusulkan agar pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown nasional, setidaknya di Pulau Jawa.

“Untuk menyelamatkan hilir yang nyaris kolaps, Presiden Jokowi perlu menerapkan PSBB secara nasional atau setidaknya lockdown di Pulau Jawa, yang berimplikasi pada penutupan secara total terhadap sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran, kecuali pada segelintir sektor usaha vital tertentu. Kalau pembatasan mobilitas besar-besaran tidak dilakukan di hulu, maka penambahan kapasitas faskes sebanyak apa pun di hilir tetap tidak akan memadai,” lanjut Charles.

Terlebih saat ini ketersediaan ruangan di rumah sakit kini sangat berkurang sementara tidak semuan wilayah memiliki peralatan yang lengkap.

“Kapasitas faskes (fasilitas kesehatan) di Pulau Jawa tentu berbeda dengan kapasitas di Indonesia Timur. Kita tentu tidak ingin, jika tanpa pembatasan sosial besar-besaran, provinsi lain seperti di Indonesia Timur, yang BOR faskesnya saat ini masih hijau, menjadi kacau balau seperti faskes Pulau Jawa sekarang,”.

Charles mendorong Jokowi untuk berani melakukan PSBB atau lockdown secara besar-besaran dan berharap jangan sampai langkah tersebut diambil saat kondisi sudah benar-benar gawat dan korban sudah banyak berjatuhan.

“Pak Jokowi, faskes kita di hilir tidak akan kuat meredam ‘banjir bandang’ kalau angka penularan dari hulu sangat deras. Derasnya penularan COVID di hulu harus kita redam sedini mungkin dengan pembatasan sosial besar-besaran. Tolong Pak Jokowi, kondisi sudah darurat. Jangan sampai ini semakin gawat, dan akhirnya kita semua tersapu ‘banjir bandang’ yang sebenarnya sudah kita ketahui ancamannya, tapi telat kita tanggulangi,”. (tvl)

Exit mobile version