Beijing — Tahun 2002, virus SARS butuh sembilan bulan untuk menginfeksi 5.327 orang. Virus korona, atau 2019-nCoV, hanya perlu kurang dua bulan untuk menginfeksi hampir enam ribu orang.
Informasi terbaru dari Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) menyebutkan virus terdapat 840 kasus baru di Propinsi Hubei, yang menyebabkan jumlah warga terinfeksi menjadi 6.052.
Jumlah korban tewas mencapai 132. Rincinya, 125 di Propinsi Hubei, dan sisanya di kota-kota lain di Cina.
Sekitar 3.300 orang kini dirawat di rumah sakit di Propinsi Hubei. Sebanyak 20 ribu orang berada dalam observasi serius.
Ada Tujuh Pasien Positif Corona di Malaysia
Tingkat kematian juga meningkat, dengan lebih banyak korban adalah penduduk berusia 60 tahun ke atas. Rata-rata kesehatan pasien memburuk, sebelum terjangkit virus korona.
Zhong Nanshan, pakar penyakit pernafasan di Tiongkok, mengatakan wabah belum mencapai puncaknya. Ia memperkirakan dalam sepuluh hari ke depan wabah virus korona mencapai puncak, dan ada peningkatan besar setelah itu.
Berbeda dengan Nanshan, akademisi Universitas Hong Kong mengatakan jumlah korban terinfeksi di lima kota besar Cina; Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, dan Chongqing, akan membludak antara akhir April sampai awal Mei 2020.
Profesor Yuen Kwok-yung, pakar penyakit menular Hong Kong, mengatakan peneliti di kota semiotonom itu sedang mengembangkan vaksin baru, tapi belum siap mengujinya.
Di luar Cina dan Hong Kong, pakar vaksin, AS, Eropa dan Australia, sedang berlomba menghasilkan vaksin untuk virus korona baru.