- Laser StarWars Korsel bebas bising, tak terlihat, tidak butuh amunisi, hanya perlu listri, dan biaya sekali tembak Rp 23 ribu.
- Senjata ini melewati berbagai uji coba dan tak lagi diragukan keandalannya untuk merontokan drone Pyeongyang.
JERNIH — Korea Selatan (Korsel) tahun ini akan mengerahkan senjata laser StarWars untuk menembak jatuh drone Korea Utara.
Badan Akuisisi Pertahanan Korsel (DAPA), Jumat 12 Juli, mengatakan senjata baru — hasil proyek berjuluk StarWars — tidak terlihat dan bebas bising, tidak butuh amunisi tambahan, beroperasi hanya dengan listrik, dan berharga 2.000 won, atau Rp 23.420, sekali tembak.
Sistem Block-I, demikian laser StarWars itu disebut, dikembangkan Hanhwa Aerospace. Lee Sang-yoon, pejabat DAPA, memastikan sistem ini akan digelar tahun ini.
Korut dan Korsel, satu bangsa yang membelah Semenanjung Korea dengan alasan ideologi, secara teknis dalam keadaan berperang. Sebab, Perang Korea 1950-1953 tidak diakhiri dengan penjanjian damai, tapi gencatan senjata.
Pyeongyang kerap menolak perundingan damai. Seoul mengaggap Korut kerap memprovokasi. Pyeongyang sebenarnya sedang menjalankan strategi penangkalan.
Desember 2022 Seoul mengatakan lima drone Korut memasuki wilayah Korsel, memicu militer Seoul melepas tembakan peringatan dan mengerahkan jet tempur. Namun, tidak ada drone Korut yang berhasil ditembak jatuh.
Insiden itu memicu kritik keras terhadap militer Korsel dan kemampuannya menangkal serangan Pyeongyang. Militer Korsel merespon kritik itu dengan penggunaan teknologi tinggi.
“Kemampuan Korsel merespon provokasi drone Korut akan ditingkatkan secara signifikan melalui senjata Laser,” kata DPA dalam pernyataan resmi.
Senjata laser StarWars telah melewati berbagai uji coba, dan mencapai tingkatan 100 persen. Perbaikan di masa depan akan membuat senjata ini mampu mengubah permainan yang melawan pesawat terbang dan rudal balistik.