- CT-P59, obat anti-Covid-19 yang dikembangkan Celltrion Group, telah diuji di sejumlah negara.
- Celltrion Group mengajukan persetujuan domestik untuk digunakan di Korsel.
- Uji klinis Tahap 3 akan digelar di sepuluh negara.
JERNIH — Celltrion Group, perusahaan farmasi Korea Selatan (Korsel), akan meluncurkan obat anti-Covid-19, akhir Januari 2021.
CT-P59, produk Celltrion, baru saja selesai uji coba tahap dua yang melibatkan 327 pasien di Korsel, Rumania, Spanyol, dan AS, dengan suntikan pengobatan terakhir pada 25 November 2020.
Celltrion memutuskan mengajukan persetujuan domestik setelah uji coba, karena yakin telah mengamankan bukti dan data yang cukup. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korsel telah menerima pengajuan, dan memulai penijauan.
Persetujuan bersyarat diberikan untuk obat baru yang telah menyelesaikan uji klinis Tahap 2, jika tidak ada pengobatan lain untuk penyakit yang sama. Pada saat yang sama, pengembang obat diharuskan menyelesaikan uji klinis penuh.
Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korsel akan mempersingkat periode peninjauan dari 180 hari menjadi 40 hari. Jadi, CT-P59 diharapkan tersedia akhir Januari 2021.
Uji coba CT-P59 dilaksanakan atas koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Obat Eropa. Celltrion juga akan mengajukan ijin penggunaan darurat di AS dan Eropa bulan depan, seraya meluncurkan uji klinis Tahap 3 di sepuluh negara.
Celltrion bukan satu-satunya perusahaan pengembang obat anti-Covid-19. Dua lainnya adalah Eli Lilly dan Regeneron,
Menariknya, lomba menghasilkan obat anti-Covid-19 relatif luput dari perhatian publik dunia. Dunia seolah terfokus pada vaksin. Setelah sejumlah perusahaan berhasil mengembangkan vaksin, dunia kini menghadapi perang vaksin.
Padahal, obat anti-Covid-19 sangat penting untuk menyembuhkan jutaan orang yang terpapar dan dalam perawatan. Obat anti-Covid-19 diharapkan mengosongkan rumah sakit dari pasien Covid-19 secepat mungkin, dan vaksin mencegah penularan.