- Lima satelit memungkinkan Korsel melihat sekujur fasilitas militer Korut setiap dua jam.
- Seluruh satelit akan digendong roket Falcon 9 buata SpaceX.
JERNIH — Tahun lalu, Korea Selatan (Korsel) sukses meluncurkan roket ke luar angkasa tapi gagal menempatkan satelit di orbit. Tahun depan, Korsel menyewa roket Falcon 9 milik SpaceX untuk meluncurkan satelit mata-mata.
SpaceNews memberitakan satelit yang akan digendong Falcon 9 tahun depan adalah satu dari lima satelit mata-mata yang akan diluncurkan sampai 2025.
BACA JUGA:
- Kim Yo-jong: Militer Korsel bukan Tandingan Negara Nuklir Seperti Korut
- Korut Ketagihan Melepas Rudal, Korsel dan AS Jadi Makin Sibuk
Juru bicara Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korsel mengatakan kesepakatan ditandatangani 11 April. Peluncuran pertama pada akhir 2023 akan membawa satelit inframerah elektro-optik seberat 800 kilogram ke orbit rendah Bumi.
“Kesepakatan dibuat untuk meluncurkan lima satelit dalam proyek 425,” kata juru bicara DAPA Park Geun-young, merujuk pada proyek pengintaian berbasis ruang angkasa yang diluncurkan Kementerian Pertahanan Korsel tahun 2018.
Di bawah proyek itu, lima satelit — empat satelit radar aperture sintetis (SAR) dan satu satelit teleskop inframerah elektro-optik (EO/IR) — akan dilunurkan ke orbit rendah Bumi, atau pada ketinggian antara 600 sampai 700 kilometer di atas Bumi.
Lima satelit ini memungkinkan Korsel mengamati fasilitas militer bersenjata nuklir Korea Utara setiap dua jam, dengan citra resolusi 30-50 sentimeter.
Ini kali kedua Korsel menyewa SpaceX untuk menjalankan misi militer berbasis ruan angkasa. Proyek pertama, Juli 2020, SpaceX menempatkan satelit komunikasi militer Korsel buatan Prancis.
Kali ini, lima satelit yang akan ditempatkan Korsel dibuat Lockheed Martin.