- Sebanyak 720 balon sampah melintasi garis demarkasi militer Sabtu 1 Juni malam.
- Hari ini, Korsel gelar pertemuan Komite Keamanan Nasional untuk menentukan tindakan balasan.
JERNIH — Korea Utara (Korut), Minggu 2 Juni, mengirim lagi 720 balon yang membawa sampah ke Korea Selatan (Korsel) meski Seoul mengamcam akan mengambil tindakan balasan.
Kepals Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan 720 balon itu melayang di atas garis demarkasi militer yang memisahkan Semenanjung Korea dan tiba di Provinsi Gyeonggi sejak Sabtu 1 Juni pukul 08:00 malam. Balon-balon itu membawa berbagai macam sampah; puntung rokok, kertas, kantong plastik, dan lainnya.
Korea Times melaporkan militer Korsel memantau titik awal dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon balon itu. Setiap balon membawa kantong besar berisi sampah.
Korut, Rabu lalu, mengirim ratusan balon berisi sampah dan kotoran manusia melintasi perbatasan yang dijaga ketat sebagai ‘hadiah ketulusan’. Seoul merespon marah, menyebut langkah itu sebagai tindakan berbahaya.
Peringatan darurat dikeluarkan di Provinsi Gyeongsang Utara dan Gangwon, serta beberapa bagian Seoul pada Minggu 2 Juni, mendesak masyarakat tidak melakukan kontak dengan balon itu.
Komite Tetap Dewan Keamanan Nasional Korsel akan bertemu Minggu 2 Juni sore untuk membahas apakah akan melanjutkan aktivitas pengeras suara di perbatasan Korut, sebagai tangagpan terhadap balon sampah.
Korsel berhenti menyebarkan propaganda melintasi perbatasan kedua negara tahun 2018, setelah pertemuan puncak kedua pemimpin Semenanjug Korea.
Di Seoul, pemeirntah kota mengatakan akan mengoperasikan pusat darurat 24 jam untuk merespon kedatangan balon dari Korut.