Komandan KRI SHN 366 memerintahkan untuk melaksanakan “Peran Orang Jatuh Di Laut” dengan menurunkan sekoci. Korban berhasil di evakuasi ke atas kapal KRI SHN 366.
JAKARTA – KRI Sultan Hasanuddin (SHN) 366 yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-L/UNIFIL 2019 dipimpin Dansatgas, Letkol Laut (P) Ludfy, sekaligus Komandan KRI SHN 366 berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi seorang warga negara Lebanon yang diduga adalah imigran melintas perairan Lebanon menuju Cyprus.
Kabidpeninter Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Agus Cahyono, dalam rilis tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/9/2020), mengatakan peristiwa tersebut berawal pada pukul 08:00 LT, KRI SHN 366 sedang melaksanakan on task ke 37 dan menjadi MIO Commander mendapatkan laporan dari unsur MTF kapal perang Turki TCG Bozcaada F 500, adanya Boat Refugee yang meminta pertolongan di perairan Mediterania.
“Ketika itu kapal perang Turki sedang berada di tempat kejadian dan melihat adanya penumpang Boat Refugee yang melompat ke laut. Orang tersebut berenang menuju kapal perang Turki dan akhirnya langsung mendapat pertolongan dengan dinaikkan ke atas kapal,” ujarnya.
Informasi dari penumpang tersebut, lanjut Agus, terdapat 37 penumpang warga negara Lebanon pengungsi dalam boat akan menuju ke negara Cyprus yang terdiri atas 21 laki-laki, 10 perempuan, 5 anak-anak serta 1 orang meninggal dunia.
Berdasarkan direktif MTF Commander, KRI SHN 366 bergerak menuju lokasi boat refugee untuk memberi pertolongan lebih lanjut. Pada pukul 11:58 LT KRI SHN 366 tiba dilokasi dengan posisi 34°21’06”N – 035°18’07”E.
“Ketika kontak visual oleh perwira jaga KRI SHN 366 melihat adanya seseorang yang terapung dan meminta pertolongan dalam keadaan sudah lemah pada lambung kiri kapal,” katanya.
Komandan KRI SHN 366 memerintahkan untuk melaksanakan “Peran Orang Jatuh Di Laut” dengan menurunkan sekoci.
“Korban berhasil di evakuasi ke atas kapal KRI SHN 366,” ujar dia.
Hasil assessment kesehatan dari dokter satgas, korban selanjutnya dibawa ke Beirut dan diserahkan kepada LAF Navy selaku pemegang otoritas penuh dan representatif Lebanon untuk penanganan lebih lanjut. [Fan]