Warga juga menilai aparat Polsek Candipuro lambat dalam menangani aksi kriminal di wilayah tersebut.
JERNIH-Ratusan warga Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan mendatangi dan membakar Kantor Polsek Candipuro, pada Selasa (18/5/) pukul 23.15 WIB.
Pembakaran itu diduga dipicu rasa kecewa dan ketidakpuasan warga atas kinerja personel Polsek Candipuro dalam menangani kasus-kasus yang terjadi dalam masyarakat.
“Selama satu dua bulan ini tingkat kriminalitas meningkat. Terutama di mulai puasa dan lebaran ini,terjadi pembegalan dan penodongan. Bahkan pernah terjadi siang hari penodongan,” kata warga Desa Beringin Kencana, Kecamatan Candipuro, Ahmad Mukhlis Haryadi, pada Rabu (19/5).
Warga sekitar Polsek Candipuro menganggap aparat tidak bisa memberi rasa aman terhadap masyarakat Kecamatan setempat. Pencurian, penodongan, hingga pembegalan marak terjadi dan tak kenal waktu.
“Memang akhir-akhir ini di wilayah Polsek Candipuro bisa dibilang rawan, [tapi] kalau masalah penanganan, kami tidak tahu, saya tidak tahu ada penanganan atau tidak,” kata Mukhlis lagi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan terjadi ketimpangan jumlah personel polsek dengan tuntutan masyarakat yang harus diayomi di wilayah hukum Polsek tersebut.
“Di situ ada 52 ribu (warga) yang harus diayomi, sedangkan Polsek anggotanya 19 orang,” kata Pandra, pada Rabu (19/5/2021).
Ketimpangan jumlah personel polsek membuat warga di sana merasa tak terayomi dengan maksimal. Jumlah anggota yang minim tersebut masih harus melakukan tugas lain diantaranya dalam rangka penegakan protokol kesehatan Covid-19.
Dari informasi yang dihimpun, sebelum membakar kantor Polsek, ratusan masyarakat sempat melakukan orasi yang isinya meminta aparat Polsek melakukan tindakan tegas terutama karena banyaknya kasus kejahatan jalanan.
Dia mengatakan bahwa selama ini pihaknya cukup intens berkomunikasi dengan kepolisian terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dalam beberapa waktu terakhir.
Mukhlis menjelaskan bahwa pihak polsek telah melakukan patroli namun kejahatan masih banyak terjadi.
“Setahu kami memang, dia (polisi) melakukan patroli juga. Karena memang kami kalau di desa, sudah komunikasi dengan Pak Bhabinkamtibmas, sama Pak Kapolsek sudah. Setahu kami [patroli], kadang malam atau siang beliau berkeliling,”.
“Warga itu inginnya polisi menangani laporan secepat mungkin. Kami enggak tahu bagaimana kendala di lapangan, saya enggak tahu. Yang lebih tahu mungkin pihak kepolisian,”. (tvl)