Site icon Jernih.co

Krisis Afganistan, Indonesia Pertahankan Kedutaan di Kabul

Pemerintah dalam waktu dekat segera mengevakuasi warga negara Indonesia yang berada di Afghanistan

JERNIH-Pemerintah Indonesia tetap akan mempertahankan kedutaan di Kabul, Afganistan, meski saat ini situasi negara tersebut kacau paska pasukan Taliban menguasai ibu kota dan Presiden Afganistan meninggalkan negaranya.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui Dirjen Asia Pasifik-Afrika Kemlu, Abdul Kadir Jailani, pada Minggu (15/8/2021) yang menyebut alasan mempertahankan kedutaan adalah untuk melanjutkan hubungan yang kuat antara kedua negara, meski saat ini situasi di Afghanistan tengah memburuk.

“Mengenai misi diplomatik Indonesia di Kabul, belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut,” kata Kadir,

Sambil terus memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi di lapangan, pemerintah dalam waktu dekat segera akan melakukan evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Afghanistan.

Terdapat enam orang WNI yang hingga saat ini bertahan di Afganistan, terdiri dari dua orang bekerja di PBB, dua ekspatriat, dan dua lainnya menikah dengan warga lokal Afghanistan.

“Keselamatan dan kesehatan WNI, termasuk staf KBRI tentunya menjadi prioritas perhatian pemerintah,” kata Kadir menambahkan.

Kadir juga menjelaskan jika kedutaan di Kabul nantinya akan dioperasikan oleh tim esensial yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan. Mereka akan melakukan komunikasi intensif dengan banyak pihak, terutama Pemerintah Afghanistan, Taliban, dan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan.

Sejumlah negara telah mengevakuasi staf kedutaan dari Kabul. Tercatat Amerika, Finlandia, Jerman , Denmark dan Norwegia mengevakuasi staf kedutaan dan warganya yang bekerja di Afganistan seiring memburuknya kondisi keamanan.

Untuk mengetahui perkembangan situasi di Afganistan akan lapangan dilakukan melalui komunikasi dengan misi PBB di Afghanistan, perwakilan-perwakilan asing di Kabul, Pemerintah Afghanistan, dan pihak lain yang masih terkait. Di samping itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) juga melakukan analisa hasil pantauan.

Sebelumnya, salah satu juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengunggah di Twitternya pertemuannya dengan delegasi Islamic Emirate of Afghanistan (IEA), Wakil Kepala Politik Taliban Maulvi Abdul Hanafi, dan perwakilan Kementerian luar negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani.

Dalam pertemuan itu, kata Suhail, mereka membahas proses perdamaian yang sedang berlangsung dan status quo Afghanistan.

“Pak [Abdul Kadir] Jailani menegaskan kembali dukungan negaranya untuk proses perdamaian Afghanistan, dengan mengatakan, ‘Kami akan mempertahankan kedutaan kami di Kabul untuk kelanjutan hubungan yang kuat antar kedua negara,” tulis Suhail dalam akun Twitter miliknya, Sabtu (14/8). (tvl)

Exit mobile version