- Pablo Escobar membawa kuda nil dari Afrika untuk mengisi kebun binatangnya.
- Setelah kematiannya, kebun binatang diambil alih pemerintah dan empat kuda nil kabur ke alam liar.
- Kini, kuda nil itu berjumlah seratus, dan meneror alam liar dan penduduk Kolombia.
JERNIH — Pablo Escobar, gembong narkoba Kolombia paling legendaris, telah tiada tapi warisannya; berupa empat kuda nil kini bikin masalah.
Escobar terbunuh dalam dalam kontak senjata dengan kepolisian Kolombia, Badan Narkotika AS, dan kartel kokain pesaingnya, pada 2 Desember 1993 di Medellin.
Pemerintah Kolombia mengambil alih semua hartanya, termasuk perkebunan seluas 2.832 hektar dengan kebun bintang pribadi di dalamya.
Di kebun binatang itu, Escobar mengoleksi bintang dari seluruh dunia. Salah satunya kuda nil. Bintang ini didatangkan dari salah satu negara Afrika.
Di bawah penguasaan pemerintah Kolombia, kebun binatang itu relatif tak terawat. Maklum, anggaran pemerintah Kolombia tak cukup.
Kurang satu tahun setelah kematian Escobar, empat kuda nil melarikan diri dari kebun binatang dan hidup bebas di alam liar Kolombia. Tidak ada upaya mencari dan menangkapnya kembali
Ahli ekologi Kolombia mengatakan kuda nil adalah hewan yang berkembang pesat. Jika populasinya tak bisa dihentikan, kuda nil akan menjadi hama.
Kini, 27 tahun setelah kematian Escobar, kuda nil itu diperkirakan telah berkembang menjadi seratus. The Telegraph melaporkan kuda nil itu membentuk kawanan, bergerak dari satu ke lain danau dan sungai di Kolombia.
Para ilmuwan memperingatakan pada 2024, populasi kuda nil Escoba diperkirakan mencapai 1.500 ekor. Alasannya, hewan bebas berkembang biak dan tak punya predator.
“Kuda nil telah menjadi bagian identitas lokal, tapi waktu hampir habis,” kata David Echeverri Lopez, pemerhati lingkungan. “Pihak berwenang harus mensterilkan hewan itu.”
Menurut ilmuwan, urin dan kotoran kuda nil beracun dan membahayakan satwa lain dan manusia. Kuda nil juga sangat agresif kepada penduduk yang masuk wilayah kekuasaannya.
Kuda nil itu tak ubahnya Pablo Escoba dan pasukannya, yang gampang menarik pelatuk jika bisnis narkoba bernilai 22 miliar dolar AS per tahun miliknya terganggu.