Site icon Jernih.co

Lakukan Ini Agar Antibodi Terbentuk Optimal Pasca-Vaksinasi

noDokter – Vaksinasi COVID-19 membawa harapan baru untuk bisa lebih kuat mencegah penularan infeksi COVID-19. Namun sesudah vaksinasi pun masih harus disiplin menerapkan protokol kesehatan sampai terbentuknya kekebalan kolektif yang mumpuni dan bisa menghentikan laju si virus.

Selain itu, penting juga setelah divaksinasi kita tetap menjaga tubuh tetap fit dan bugar. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan sejumlah saran saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 agar antibodi dapat optimal terbentuk.

“Pertama, badan dijaga agar fit dan bugar. Asupan gizi dan metabolisme yang baik akan membantu proses pembentukan antibodi dalam tubuh menjadi baik juga,” kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih di Jakarta, Senin (25/1/2021).

Kedua, kata Daeng, masyarakat perlu memastikan bahwa dia tidak ada riwayat penyakit yang menjadi kontra indikasi vaksinasi. Riwayat penyakit yang dimaksud di antaranya alergi parah, serta orang yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplantasi organ.

Ketiga adalah mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk memastikan tidak terinfeksi Covid-19. “Tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memastikan tidak terinfeksi Covid-19,” ujarnya.

Daeng mengajak seluruh pihak untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis bagi kurang lebih 70 persen masyarakat Indonesia. “Alhamdulillah bahwa vaksin ini dinyatakan aman, berkhasiat, efektif, serta dinyatakan suci dan halal,” ujarnya.

Daeng M Faqih merupakan salah satu peserta awal vaksinasi Covid-19 perdana bersama Presiden Joko Widodo. Ia menyampaikan bahwa tujuan dari dilaksanakannya vaksinasi ini ialah untuk membentuk kekebalan tubuh kepada diri setiap penerima vaksin sehingga dapat mencegah terinfeksi Covid-19.

Khusus para dokter dan tenaga kesehatan, apabila kekebalan tubuh tersebut telah terbentuk, diharapkan bisa mengurangi secara signifikan dokter maupun tenaga kesehatan yang wafat karena infeksi Covid-19. [*]

Exit mobile version