- Marie Curie masih ilmuwan pertama penerima dua Hadiah Nobel dari dua bidang ilmu; fisika dan kimia.
- Linus Pauling menerima Nobel Kimia dan Perdamaian.
JERNIH — Karl Barry Shapless mungkin tidak akan pernah menyangka menjadi orang kelima yang menyamai pencapaian Marie Curie, yaitu dua kali meraih Hadiah Nobel.
Rabu 5 Oktober, Sharpless — bersama Carolyn R Bartozzi dan Morten Meldal — menerima Nobel Kimia kali kedua. Nobel Kimia pertama diterima Sharpless dua dekade lalu.
Berikut ilmuwan dan lembaga dunia yang dua kali menerima Hadiah Nobel.
Marie Curie (1903, 1911)
Ibu fisika dan kimia modern adalah Marie Curie, yang memenangkan dua Hadiah Nobel untuk dua bidang ilmu; fisika dan kimia.
Lahir di Polandia dan diberi nama Maria Sklodowska, Marie Curie pindah ke Prancis sebagai mahasiswa. Ia terkenal dengan upaya mengisolasi unsur polonium dan radium, serta mempromosikan radium untuk meringankan penderitaan.
Tahun 1903, Marie Curie dianugerahi Nobel Fisika bersama Pierre Curie, suaminya, dan fisikawan Prancis Antoine Henri Becquerel, untuk penelitian mereka tentang radiasi spontan.
Delapan tahun kemudian Marie Curie menerima Nobel Kimia lewat karyanya di tentang radioaktivitas.
Linus Pauling (1954, 1962)
Apa temuan Pauling paling penting bagi umat manusia? Sederhana saja, bahwa dosis dasar vitamin C dapat menangkal flu biasa.
Itu hanya satu dari sekian temuan yang membuatnya dianugerahi Nobel Kimia tahun 1954. Delapan tahun kemudian, Pauling menerima Nobel Perdamaian.
Lebih jelasnya, Nobel Kimia diperoleh berkat karya di bidang kimia molekular, khususnya bidang protein dan antibodi. Penghargaan kedua diperoleh berkat kampanye melawan uji coba nuklir.
John Bardeen (1956, 1972)
John Bardeen, insinyur asal AS, berbagi Nobel Fisika dua kali. Pertama, ia berbagi Nobel Fisika dengan Williams Shockley dan Walter Brattain dari Bell Labs, tahun 1956.
Saat itu ia merevolusi bidang elektronik dengan menghasilkan radio, kalkulator, dan komputer lebih kecil dan murah.
Tahun 1972, ia meraih Nobel Fisika untuk pengembangan teori superkonduktivitas BSC, bersama Leon Cooper dan John Robert Schrieffer.
Frederick Sanger (1958, 1980)
Dijuluki bapak genomik, pakar biokimia Inggris ini orang pertama yang memenangkan Nobel Kimia dua kali.
Nobel Kimia pertama dimenangkan tahun 1958 lewat karyanya pada struktur protein, terutama insulin, bersama Paul Berg dan Walter Gilbert — keduanya dari AS.
Tahun 1980, ia merintis pengembangan pengurutan DNA yang sampai sekarang masih digunakan. Karyanya memungkinkan bentangan panjang DNA diurutkan dengan cepat, akurat, dan menjadi pencapaian raksasa Proyek Genom Manusia memetakan lebih tiga miliar unit DNA manusia.
ICRC dan UNHCR
Nobel Perdamaian tak melulu jatuh ke tangan seseorang, tapi juga lembaga. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), adalah lembaga tiga dan dua kali menerima Nobel Perdamaian.
ICRC kali pertama menerima Nobel Perdamaian tahun 1917. Berikutnya tahun 1944 dan 1963. UNHCR menerima Nobel Perdamaian tahun 1954 dan 1981.