Site icon Jernih.co

LPB MUI Inisiasi Ormas Islam Bersatu Hadapi Bencana Alam

JERNIH — Lembaga Penanggulangan Bencana Majelis Ulama Indonesia (LPB MUI) menginisiasi ormas Islam bersatu menghadapi bencana alam.

“Perlu kolaborasi semua stakeholder untuk mengantisipasi korban jiwa dan materi akibat bencana,” kata ketua LPB MUI Prof Dr Mohammad Jafar Hafsah, biasa dipanggil dengan singkatan MJH, dalam rilis yang diterima jernih.co.

Kolaborasi, katanya, melibatkan semua lembaga penanggulangan bencana di ormas keagamaan di MUI. Serta meningkatkan kapasitas relawan dengan melibatkan pemerintah.

“Saat ini, yang ditakuti itu bukan perang atau pandemi, tapi perubahan iklim,” kata MJH. “Perubahan iklim menyebabkan kenaikan frekuensi bencana alam secara drastis.”

Dalam catatan MJH, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara paling rawan bencana. Sepanjang 2010, terjadi 1.945 bencana, dan naik 81 persen menjadi 3.544 tahun 2022.

“Kolaborasi semua lembaga menjadi penting untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi sebelum terjadi bencana,” kata MJH. “Jadi, kita tidak sibuk saat terjadi bencana atau pada masa tanggap darurat.”

Masa pra-bencana, atau mitigasi menjadi hal utama perlu dilakukan. MJH juga meminta semua lembaga aktif melibatkan masyarakat agar lebih tangguh menghadapi dan mengantisipasi potensi bencana, serta meminimalisir korban jiwa dan kerugian.

“MUI mendorong semua lembaga penanggulangan bencana yang dimiliki ormas Islam bersatu memberikan pelatihan kepada masyarakat mengantisipasi bencana,” kata MJH. “Inilah prioritas kita.”

Exit mobile version