Kepulangan almarhum dishalatkan sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram dan melalui shalat ghaib di banyak masjid di Indonesia. Melalui pesan WA, bakal calon presiden, Anies Baswedan, menulis tiga pesan pendek,” Innalilahi wa inna ilaihi rajiun …A’damallahu ajrakum…Alhamdulillah, semua proses berjalan lancar dan sempurna. Insya Allah ditinggikan derajatnya di sisi Allah, dishalatkan di Al-Haram. Masya Allah. Salam takzim untuk seluruh keluarga.”
JERNIH–Keberuntungan senantiasa bersama mereka yang menjalani hidup dengan istiqamah (konsisten) di jalan dakwah. Misalnya, tokoh Islam Ustadz Hasyim Yahya, yang berpulang di kota suci Mekkah, Kamis (27/4/2023) petang, tak hanya dishalatkan oleh sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram usai shalat Jumat kemarin. Almarhum juga dikebumikan di samping makam ulama besar KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, di pemakaman Al Ma’la, Mekkah.
Lancarnya prosesi pemakaman tersebut disyukuri putra almarhum yang juga seorang jurnalis, Muchlis Hasyim. “Alhamdulillah, pemakaman almarhum berjalan baik dan lancar. Dishalatkan sekitar satu juta jamaah Masjidil Haram setelah shalat Jum’at, dan langsung dikuburkan di Pemakaman Ma’la,”ujar Muchlis dalam keterangan tertulis.
Muchlis juga mensyukuri lancarnya perizinan yang diberikan otoritas setempat. “Alhamdulillah hari Jumat, (dimakamkan—red) di tempat terbaik, kota suci Makkah. Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau. Alhamdulillah, juga bisa dikuburkan di Ma’la, (di) sebelahnya Mbah Maimoen. Padahal aturannya sekarang (pemakaman itu) khusus warga negara Arab. Sampai sebelum tiba di Masjidil Haram, izinnya di (pemakaman) As-Saraya, bukan di Ma’la. Tapi, alhamdulillah, izin (dimakamkan di) Ma’la keluar bersamaan almarhum dibawa masuk masjid untuk dishalatkan ba’da Jum’atan. Lebih satu juta orang ikut shalat jenazah.”
Sahabat almarhum, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam pesan WA yang ditulisnya menyatakan rasa syukur di tengah kehilangan almarhum. “Masya Allah, semoga kita dikarunia Allah yang Maha Pemurah, seperti beliau, wafat di tempat terbaik di dunia. Di Tanah Haram,”tulis Zulhas melalui pesan WA.
Bakal calon presiden, Anies Baswedan, juga mengungkap rasa syukur yang sama di tengah kesedihan ditinggal almarhum. Melalui pesan WA, Anies menulis tiga pesan pendek,” Innalilahi wa inna ilaihi rajiun …A’damallahu ajrakum…Alhamdulillah, semua proses berjalan lancar dan sempurna. Insya Allah ditinggikan derajatnya di sisi Allah, dishalatkan di Al-Haram. Masya Allah. Salam takzim untuk seluruh keluarga.”
Habib Muhammad Rizieq Shihab, yang mengenal dekat almarhum saat bermukim di Mekkah, juga turut mendoakan kembalinya almarhum ke ‘kampung asal’, Akhirat. “Inna lillah wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang guru kami, Ustad Hasyim Yahya (82th), di Makkah al Mukarromah. Rohimahullah rahmatan wasi’atan…” tulis HRS, segera setelah kematian almarhum tersebar luas.
Ustadz kondang, Adi Hidayat (UAH), juga menyatakan duka cita dan mendoakan. “Turut berduka cita, dan mendoakan untuk ayahanda antum, KH. Hasyim Yahya. Insya Allah Husnul Khatimah,” demikian pesan WA yang UAH tulis. “Saya baru tiba di Madinah tadi malam. Semoga antum istiqamah di jalan Allah dan Rasulullah,” UAH menambahkan.
Para junior almarhum, sesama ulama juga tak luput berduka. KH Ubaidillah Ahror atau Gus Bed, pemimpin Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, misalnya. Selain menggelar shalat ghaib berjamaah, Gus Bed juga memanjatkan doa dan salam perpisahan.
“Ya Allah, semoga almarhum mendapat magfirah warahmah. Saya belum lupa wajah beliau. Masih ingat dan selalu ingat karena perjuangan dan ke-istiqamahan beliau. Insya Allah, min ahlil Jannah,” tulis KH Muhammad Ropii Al-Hamidy, pemimpin Ponpes Al-Hamidy, Pamekasan, Madura.
“Waktu al faqir mengadakan walimah menantu saya yang kedua, beliau sempat hadir ke Al-Hamidy. Tapi sudah pakai kursi ruda. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah dan kesalahannya diampuni. Insya Allah mendoakan dengan para santri untuk beliau,” ia menambahkan.
Pengasuh Pesantren Kauman, Lasem, KH Muhammad Zaim Ahmad Ma’shoem atau Gus Zaim, juga turut mendoakan dan menggelar shalat gaib di Masjid Jami Lasem.
“Ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya ayah tercinta, Mas Muchlis. Semoga segala kebaikan almarhum diterima oleh Allah, seraya dilipatgandakan. Segala kekurangan diberikan maghfirah. Aamiin. Insya Allah dishalatkan ghaib di Masjid Jami Lasem,”tulis Gus Zaim.
Ustadz Anizar Masyhadi, pimpinan Ponpes Tazakka, Batang, Jawa Tengah, juga menyampaikan rasa duka cita atas kepergian almarhum. “Pak Muclis, turut berduka cita atas wafatnya Ayahanda, teriring doa husnul khotimah. Kemarin kami shalatkan ghaib dan doa di Masjid Tazakka oleh santri-santri dan asatidz,”tulis Ustadz Anizar.
Memang, selain dishalatkan sekitar sejuta jamaah Masjidil Haram, almarhum Hasyim Yahya juga diiringkan dengan shalat ghaib di sejumlah masjid di Tanah Air. Tidak hanya di Masjid Mujahidin, Tanjung Perak, Surabaya, tempat almarhum menjadi ketua yayasan terkait masjid tersebut sekian lama, juga antara lain di Masjid Al Falah, Surabaya, beberapa pesantren di Lasem, Magetan, Pamekasan, dan di Masjid Al Hidayah, Bandung Barat. [dsy]