JAKARTA – Dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sekitar pukul 16:36 WIB, Jumat (15/11/2019) Maluku Utara kembali diguncang dengan kekuatan 5,0 magnitudo. Meski demikian, tak berpotensi tsunami. Namun menyarankan masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa susulan.
Maluku Utara sebelumnya diguncang gempa yang berkekuatan magnitudo 7,1 di Maluku Utara pada Jumat (15/11/2019), membuat dua orang mengalami luka dan belasan rumah rusak. Selain itu, sejumlah sekolah pun turut diliburkan.
Dari keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, dua orang yang mengalami luka-luka itu berasal dari Kelurahan Lelewi dan Mayau. Sementara 19 bangunan rusak terdiri dari 15 rumah, 3 gereja, dan satu sekolah dengan kategori ringan. Berlokasi di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate.
“BPBD Kota Ternate mencatat, 19 bangunan mengalami rusak ringan pascagempa yang terjadi pada hari ini (15/11), pukul 00.17 WITA,” ujarnya di Jakarta.
BPBD Provinsi Maluku Utara terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota. Hasilnya, baru Kota Ternate yang mengalami dampak akibat gempa. Sedangkan Kota Bitung dan Halmahera Barat yang juga terkena getaran cukup kuat, tak menimbulkan dampak kerusakan maupun korban.
Dampak dari gempa tersebut, sejumlah sekolah yang berada di Pulau Batang Dua, Kota Ternate, turut diliburkan. Sebab saat gempa sebagian masyarakat memilih menyelamatkan diri ke daerah ketinggian, khawatir gempa susulan
“Sebagian besar aktivitas belajar mengajar di Batang Dua diliburkan,” kata Kepala Satuan Pendidikan Kecamatan Pulau Batang Dua, Naftali Herung.
Ia berharap pemerintah setempat dan lembaga terkait turun tangan membantu para siswa yang mengalami trauma akibat gempa.