- Keterkaitan Shinzo Abe dengan Gereja Unifikasi membuat popularitasnya turun.
- Hanya 38 persen orang setuju Shinzo Abe dimakamkan dengan upacara kenegaraan.
JERNIH— Jepang akan memakamkan jenazah mantan perdana menteri (PM) Shinzo Abe dengan biaya 1,65 miliar yen, atau Rp 178,5 miliar, pada 27 September.
Media Jepang menulis pada akhir Agustus pemerintah Jepang menyetujui anggaran pemakaman kenegaraan dengan biaya 250 juta yen, atau Rp 26,4 miliar, tapi menghadapi kritik keras. Biaya sebesar itu dianggap tidak realistis, yang mengecualikan pengeluaran besar untuk keamanan dan hosint VIP.
Hirokazu Matsuno, kepala Sekretaris Kabinet Jepang, kali kedua mengumumkan perkiaran biaya pemakaman 800 juta yen (Rp 84,6 miliar) dan jamuan untuk delegasi asing 600 juta yen (Rp 63,5 miliar).
“Jika kami memberikan perkiraan yang disederhanakan, saya kira totalnya mendekati apa yang Anda perkirakan,” kata Matsuno, menjawab pertanyaan apakah total pemakaman kenegaraan mencapai 1,7 miliar yen (Rp 179,9 miliar).
Diperkirakan sekitar 6.000 tahu akan menghadiri upacara pemakaman kenegaraan Shinzo Abe di aula Nippon Budokan Tokyo. Tamu-tamu itu termasuk 190 delegasi asing, dengan 50 di antaranya termasuk VVIP tingkat kepala negara.
Mantan PM Shinzo Abe ditembak saat berpidato dalam rapat umum di Nara. Pembunuhnya adalah lelaki frustrasi karena orang tuanya memberikan hampir seluruh harga kepada Gereja Unifikasi.
Abe adalah perdana menteri paling lama memerintah meski sangat memecah belah. Ia menolak layanan yang didanai pembayar pajak, tapi citranya melorot oleh pengungkapan hubungannya dengan Gereja Unifikasi.
Jajak pendapat Yomiuri Shimbun, salah satu koran terkemuka Jepang, menunjukan 56 persen responden menentang pemakaman kenegaraan. Hanya 38 persen yang setuju Abe layak mendapat pemakaman kenegaraan dengan biaya miliaran yen.