Crispy

Mashhad Dikarantina, Imam Reza Kini Sendiri

Tehran — Imam Reza tak pernah sendiri. Saat hidup, ia dikelilingi banyak pengikut. Setelah meninggal, makamnya — selama berpuluh tahun — tak pernah sepi pengunjung.

Minggu 15 Maret 2020, Imam Reza sendiri. Juru bicara makam mengatakan menutup tempat suci itu sebagai bagian dari upaya menahan penyebaran virus korona.

“Serambi makam, dan semua ruang di dalam tempat suci, ditutup,” kata juru bicara makam Imam Reza.

Baca Juga:
– Wisata Reliji Picu Penyebaran Virus Korona di Timur Tengah
— Masjid Al Aqsa dan Dome of Rock Ditutup
— Wabah Virus Korona di Iran Diduga Lebih Buruk

Doa kelompok dibatalkan, kecuali di ruang terbuka dan halaman makam. Saat penutupan diumumkan, peziarah masih banyak tapi tidak bisa memasuki ruang.

Kuil Mashhad, demikian makam Imam Reza disebut, menyedot jutaan pengunjung setiap tahun. Kunjungan akan meningkat saat libur tahun baru Persia, atau Nowrouz, yang dimulai 20 Maret.

Juru bicara kuil mengumumkan upacara Tahun Baru di komples makam akan dibatalkan sesuai arahan dari otoritas kesehatan.

Iran mencatat kenaikan kasus infeksi dari hari ke hari. Terakhir, negeri para mullah memiliki 13.938 kasus, dengan 724 orang menemui ajal.

Kabar terbaru menyebutkan Ayatollah Hashem Bathaei, anggota Majeli Rendah Iran yang moderat, menjadi korban tewas terbaru.

Fars dan Tashim, kantor berita semi-resmi Iran, mengabarkan Ayatollah Bathaei menjalani perawatan beberapa hari dan terisolasi. Ia tidak bicara dan ditemui siapa pun, sampai dinyatakan meninggal.

Ayatollah Bathaei bukan satu-satunya pejabat Iran yang terkena virus. Beberapa, salah satunya wakil presiden Iran, masih dalam perawatan.

Di Mashhad, menurut walikota Mohammad Kalei di Instagram-nya, situasi sangat mengkhawatirkan. Ia mendesak pejabat Tehran menutup rapat-rapat kota itu, agar tidak ada lagi korban terjangkit.

Back to top button