Arsitektur Masjid Al Mumtadz terlihat unik, tidak seperti bangunan masjid pada umumnya. Al Mumtadz terdiri dari semacam potongan-potongan bambu runcing yang tersusun mengerucut pada bangunan utama.
JERNIH – Masjid yang diberi nama Al Mumtadz itu akan dibangun di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Lokasi pembangunan masjid tersebut dekat dengan makam almarhum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Di saat yang istimewa ini, kami mohon doa untuk penyelesaian masjid. Bukan untuk siapa-siapa, semata-mata sebagai dakwah kami dan untuk kepentingan masyarakat,” kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil seusai prosesi pemakaman Eril, di pemakaman keluarga, Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).
“Mudah-mudahan pembangunan masjid ini bisa selesai secepatnya atas dorongan doa dari semuanya. Dengan mengucap bismillahir-rahmanir-rahim, kami namakan masjid ini Al Mumtadz, yang berarti yang terbaik, insya Allah,” ujar Kang Emil.
Arsitektur Masjid Al Mumtadz terlihat unik, tidak seperti bangunan masjid pada umumnya. Al Mumtadz terdiri dari semacam potongan-potongan bambu runcing yang tersusun mengerucut pada bangunan utama. Adapun di sekeliling masjid dipagari oleh bentuk yang sama dengan susunan melingkar.
Saat ini tahapan pembangunan sudah terlihat fondasi dan tiang-tiang utama yang kokoh. Warga sekitar berharap, Masjid Al Mumtadz dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, dan keberadaan masjid akan menambah keindahan kawasan Cimaung.
“Kalau sudah jadi (masjid) ini mah, bisa jadi tempat wisata nantinya, selain tentu yang utama sebagai tempat ibadah. Tuh, lihat bangunannya saja unik, menarik seperti gaya Timur Tengah,” ungkap Darya (39), warga Cimaung, sambil menunjuk gambar masjid yang terpasang di baliho.
Namun Darya tak mengetahui kapasitas atau daya tampung masjid tersebut bisa menampung berapa banyak jemaah. “Oh, kalau itu mah, saya kurang tahu, tapi kelihatannya (daya tampung) banyak juga kalau melihat luasnya,” ucap Darya.
Masjid Al Mumtadz diakui Kang Emil diambil dari nama belakang almarhum Eril, Emmeril Kahn Mumtadz. “Masjid yang paling baik artinya, mudah-mudahan menjadi sebuah tempat yang mulia, kebetulan diambil dari nama akhir putra kami, Emmeril Kahn Mumtadz,” ungkap Kang Emil. “Semoga ini menjadi kenangan yang abadi dan amal jariah almarhum putra kami,” ujarnya. [*]