- Sadiq Khan, walikota London, yakin dirinya dijaga polisi berdedikasi dan pemberani.
- Teroris seperti Payton Gendron bertujuan memacah masyarakat dan menimbulkan ketakutan.
JERNIH — Sadiq Khan, walikota London yang berlatar belakang Muslim asal Pakistan, masuk dalam daftar bunuh Payton Gendron — remaja penembak supermarket New York — tapi merasa aman-aman saja.
“Saya tidak akan membiarkan ancaman teroris,” katanya seperti dikutip The Guardian. “Saya aman-aman saja, karena dijaga polisi berdedikasi dan pemberani.”
Menurut Khan, saat ini seluruh perasaannya tertuju ke 10 keluarga korban penembakan di supermarket Tops di Buffalo, New York, AS. “Kita tahu teroris berniat memecah belah masyarakat, membuat kita takut, dan menjadikan kita takut menjalani kehdupan pluralistik,” katanya.
Keberagaman, masih menurut Khan, adalah kekuatan. “Dan saya tidak akan membiarkan teroris seperti orang ini mengubah cara saya menjalani hidup,” lanjutnya
Khan juga mengatakan London harus waspada karena pluralisme, keberagaman, dan nilai-nilai kita menjadi sasaran teroris. Peristiwa di Buffalo, New York, membuktikan itu.
Pada 14 Mei, Payton Gendron memberondong tembakan ke sebuah supermarket di Buffalo. Sepuluh orang tewas, dan tiga lainnya luka-luka.
Biro Penyelidik Federal (FBI) mengatakan insiden itu adalah kejahatan bermotif rasial. Payton Gendron ditangkap tak lama setelah penembakan itu.
Sekitar 41 jam sebelum melakukan aksinya, Gendron dikabarkan memposting manifesto pembunuhan di Google. Namun, raksasa teknologi itu tidak melakukan apa-apa.
Selain Sadiq Khan, dua nama tokoh besar juga masuk dalam daftar bunuh Gendron, yaitu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan miliarder Yahudi-Hongaria George Soros.