- Yoko Ono mengira perselingkuhan John-Pang hanya dua pekan. Ternyata, keduanya berselingkuh sampai tua.
- Meski telah kembali ke pelukan Yoko, John masih menelepon Pang. Peselingkuhan berakhir setelah John Lennon terbunuh.
JERNIH — John Lennon setidaknya membuat dua lagu untuk Yoko Ono; Oh…Yoko dan Ballad of John and Yoko, tapi tidak satu pun untuk May Pang — generasi pertama perempuan Cina-AS yang tinggal di Harlem.
The Lost Weekend: A Love Story, sebuah film dokumenter terbaru, mengungkap sosok May Pang dan kehadirannya dalam kehidupan John Lennon. May Pang kini berusia 72 tahun. Ia masih mengenang masa 18 bulan bersama John Lennon ketika status pentolan The Beatles itu masih suami sah Yoko Ono.
“Saya masih belum lupa bagaimana Yoko Ono meminta saya menjadi pacar John Lennon,” kata May Pang seperti dituturkan kepada New York Post. “Saat itu saya berusia 22 tahun. John Lennon berusia 32 tahun.”
Menurut May Pang, dia menolak permintaan itu, tapi segalanya berubah ketika John Lennon mencuri cium saat hendak meninggalkan lift. “Aku jatuh cinta,” kenang Pang. “Setelah kali pertama tidur dengan John Lennon, saya menangis.”
Pang, John, Yoko
Segalanya dimulai tahun 1969, Pang — saat itu berusia 19 tahun — mendapat pekerjaan sebagai asisten kantor untuk Applen Record, salah satu label Fab Four.
“Saya bertanya apakah The Beatles pernah datang ke sini,” kata Pang, yang kini tinggal di Queens. “Manajer kantor menjawab singkat; tidak.”
Pang adalah fans The Beatles seumur hidup. Ia menghabiskan hari-hari dengan lagu kelompok musik asal Inggris itu.
Tahun 1970, sesuatu yang tak diprediksi orang-orang Apple Record terjadi. John Lennon dan Yoko Ono pindah dari London ke New York dan mengunjungi Apple Record.
“Vice President Apple Record mengatakan kepada saya angkat pantatmu dan lihat apa yang John dan Yoko butuhkan,” kata Pang.
John dan Yoko tidak datang untuk rekaman atau mengerjakan musik, tapi mencari asisten. Siapa pun fans The Beatles menginginkan pekerjaan itu. Itu pekerjaan memabukan, karena bisa dekat dengan sosok idola setiap hari.
Sebagai asisten, Pang harus menjalankan tugas atas perintah majikan; mulai dari yang biasa-biasa saja sampai paling keterlaluan.
Tuga paling keterlaluan yang diminta Yoko Ono kepada Pang terjadi tahun 1973. Saat itu, John dan Yoko sedang tidak akur. Yoko yakin John akan berkencan dengan siapa pun, itu tidak bisa dicegah.
Yoko tahu selera John pada gadis kulit kuning, dan secara terbuka meminta Pang menjadi selingkuhan John. “Saya pikir, Anda baik untuk John,” Pang mengulangi kata-kata Yoko yang masih diingatnya.
Mungkin karena heran, Pang memprotes. Pang mengatakan tidak ingin menjadi pacar bos-nya yang sudah menikah.
“Yoko mengatakan saya harus melakukannya, lalu dia keluar ruangan,” kenang Pang.
Naluri Yoko terbukti. Sepekan setelah berbicara dengan Pang, Yoko menyaksikan John sering mencuri pandang ke asistennya.
Setelah bercinta kali pertama, frekuensi seks dan pesta John dan Pang lancar. September 1974 sore, John mengatakan kepada Pang; “Mei (maksudnya May – red), kita keluar dari New York. Hanya kita berdua. Jauh dari Yoko.”
Pekan-pekan yang Hilang
Pang seolah tak ingin menolak. Sore itu, sekitar pukul 06:00, Pang dan John melakukan perjalanan ke Los Angeles. Perselingkuhan 18 bulan dimulai, dan dikenal sebagai John Lennon’s Lost Weekend.
Pang dan John tinggal di permukiman super elite Bel Air, yang dipinjamkan Lou Adler — eksekutif rekaman legendaris yang mengorbitkan Carole King, the Mamas and the Papas.
Selama 18 bulan Pang mengabadikan hampir semua hari-hari besama John Lennon dengan kamera. Pada 8 dan 9 April mendatang foto-foto itu akan dipamerkan di City Winery. Itulah foto-foto era Lost Weekend.
Pang benar-benar bikin John mabuk. Pada Oktober 1973, John membeli rumah di Plymouth Barracuda sebagai hadiah ulang tahun ke-23 May Pang.
Pekan-pekan yang hilang berakhir ketika Pang dan John kembali ke New York. Yoko Ono kembali mengawasi, bahkan melakukan apa yang disebut soft terror.
“Dia menelepon 20 kali sehari,” kata Pang. “Terkadang menelepon pukul 04:00 pagi hanya untuk mengatakan saya sedang jalan-jalan.”
Yang diharapkan Yoko sederhana saja; John bosan dengan Pang dan kembali padanya. Yoko melakukan semua itu dengan sangat cerdas. Salah satunya, memanfaatkan Paul McCartney.
Seorang dokter mengatakan Yoko mendesain reuni kejutan John dan McCartney di LA. “Repon John biasa saja, tidak sesuai keinginan Yoko,” kata Pang. “Saya tidak keberatan John pulang ke pelukan Yoko.”
Yoko meminta McCartney untuk melihat hubungan John-Pang. John Lennon tidak pernah tahu.
John-Yoko, Pang Pergi
Suatu malam, Pang tidak menyebut tanggal dan tahunnya, John pergi ke Dakota. Saat yang sama Yoko membuat janji dengan ahli hipnotis, yang seolah-olah membantunya berhenti merokok.
Hari-hari berikutnya sesuatu terjadi. Lennon pulang menemui Pang untuk mengabarkan satu hal.
“Dia berjalan menuju pintu dan saya tahu ada yang tidak baik,” kenang Pang. “Lennon mengatakan telah berjanji menghabiskan akhir pekan bersama Yoko.”
John, masih menurut Pang, juga memberi tahu bahwa Yoko mengizinkannya kembali. “Saya bertanya-tanya, ide siapa? Itu bukan ide siapa-siapa.”
Pang tahu apa yang dia harus lakukan. Ia mencari pekerjaan lain, dan mendapatkannya di Island Records. Setelah itu dia berhenti sebagai asisten John dan Yoko.
Namun, itu bukan akhir segalanya. Selama lima tahun berikutnya, Pang-John sering terlibat percakapan telepon dan keintiman seksual.
“Telepon bisa tiba-tiba berbunyi,” kata Pang. “Terakhir John menelepon saya pada Akhir Pekan Memorial Day 1980 dari Cape Town, Afsel, dan mengatakan; Kita harus menemukan cara agar bisa berkumpul lagi.”
Enam bulan kemudian John Lennon ditembak mati Mark David Chapman di depan aparetemennya. Itulah akhir sesungguhnya perselingkuhan John dan Pang.