“Sekali lagi, saya ucapkan, selamat hari lahir Nahdlatul Ulama. Teruslah menyebarkan Ahlus Sunnah Waljama’ah dan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan,” katanya.
JERNIH-Dalam peringatan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 yang digelar secara virtual, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meyakini kalau antara PDIP sebagai kelompok nasionalis dan NU sebagai perkumpulan kaum relijius bisa berjalan beriringan dalam menghadapi ancaman terhadap bangsa ini.
Dia, masih ingat betul kalau Presiden Soekarno pernah diberi gelar Waliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah sebagai bentuk dukungan warga Nahdliyin terhadap kepemimpinannya dalam Muktamar Nu di Surabaya tahun 1954.
“sampai sekarang gelar tersebut tidak pernah dicabut,” kata Mega.
Begitu juga hubungan antara PDIP dan NU, menurut Mega sangat dekat dan selalu beriringan. Dia pun teringat kedekatan ayahnya, Presiden Soekarno dengan KH Hasim As’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah, serta para Kyai dan penggerak NU lainnya.
Mega menyebutkan, kedekatan di masa lalu tersebut akan terus dilanjutkan dalam tindakan. Dan dia, mengaku sudah mengamanatkannya kepada seluruh kaum nasionalis, kader serta simpatisan PDI Perjuangan untuk terus melanggengkan hubungan tersebut.
“Dan telah saya amanatkan kepada seluruh kaum nasionalis, juga para kader dan simpatisan PDI Perjuangan,” ujar Mega.
Makanya, dalam pidato sambutannya, Mega menyebutkan bahwa NU dan PDIP tentu dapat menciptakan hal baik dan luar biasa.
“Sekali lagi, saya ucapkan, selamat hari lahir Nahdlatul Ulama. Teruslah menyebarkan Ahlus Sunnah Waljama’ah dan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan,” katanya.[]