Site icon Jernih.co

Rolling Stones Ancam Gugat Donald Trump

London — Rolling Stones mengancam akan menggugat Presiden AS Donald Trump karena menggunakan lagu-lagunya dalam kampanye, meski ada imbauan penghentian.

The Stones, dalam pernyataan hari Minggu, mengatakan tim hukum sedang bekerja dengan organisasi hak cipta musim BMI untuk menghentikan penggunaan lagu-lagu mereka dalam kampanye Trump.

“BMI, atas nama Rolling Stones, telah memberi tahu tim kampanye Trump bahwa penggunaan lagu-lagu mereka sedara tidak ash merupakan pelanggaran terhadap perjanjian lisensi,” demikian keterangan The Stones.

“Jika Donald Trump mengabaikan peringatan ini, dia akan menghadapi tuntutan hukum karena melanggar embago dan memainkan musik yang belum dilisensikan,” lanjut The Stones.

Selama kampanye Trum tahun 2016, The Stones mengeluh karena lagu-lagu mereka digunakan untuk menggugah basis masa konservatif dalam aksi unjuk rasa.

You Can’t Always Get What You Want, lagu klasik The Rolling Stones, paling pouler untuk acara kampanye. Lagu itu dimainkan lagi pada penutupan kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma.

Artis lain juga mengeluhkan hal serupa. Keluarga musisik rock Tom Petty, misalnya, meminta tim kampanye Trump berhenti menggunakan lagu I Won’t Back Down. Lagu ini juga dimainkan di Tulsa.

“Trump sama sekali tidak diijinkan menggunakan lagu ini untuk kampanye, yang terlalu banyak membuat orang AS meninggalkan akal sehat,” demikian pernyataan keluarga Tom Petty.

Keluarga Tom Petty, masih menurut pernyataan itu, menentang keras rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun. Tom Petty, saat masih hidup, tidak pernah mengijinkan lagunya digunakan untuk mengobarkan kebencian.

Neil Young, musisi pemenang Grammy Award, mengecam Trump yang menggunakan lagunya dalam pra-kampanye jangka menengah tahun 2018. Musisi kelahiran Kanada itu tidak ingin single 1990 berjudul Rockin in the Free World digunakan lagi.

Exit mobile version