JAKARTA-Menjelang pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, beserta M.Si, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Auditorium Mutiara Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Dalam rapat tersebut hadir pula Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Kepala Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bagus Puruhito, serta perwakilan PT Pertamina, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Jasamarga.
Dalam sambutannya Menko Polhukam, Mahfud MD menyatakan bahwa rapat digelar untuk memastikan kesiapan pemerintah dalam hal ini seluruh instansi terkait dalam menjaga keamanan jelang akhir tahun.
“Rapat hari ini membahas peningkatan ancaman kerawanan jelang Natal dan Tahun Baru 2020 sehingga dibutuhkan pembahasan secara bersama, guna mengetahui kesiapsiagaan dan sinergitas kita,”.
Kapolri menyampaikan nama Operasi Kepolisian terpusat dalam menyambut Natal dan Tahun baru 2019 diberi dengan sandi operasi “LILIN-2019” dan berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk memastikan kesiapan pasukan, direncnakan apel gelar pasukan pada tanggal 19 Desember 2019, dengan jumlah personel lebih kurang 191.807 personel pengamanan dari TNI-Polri serta satuan lainnya yang terkait. Adapun objek pengamanan yang menjadi sasaran Polri diantaranya gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, objek tahun baru, terminal dll.
Dalam Rakor, Kapolri juga menjelaskan strategi yang akan dilakukan untuk mengatasi pengamanan natal dan tahun baru, yakni
1. Mengoptimalkan Rekayasa Lantas (Pengendalian terpusat, Contra Flow, Buka tutup arus, One Way System).
2. Mengoptimalkan peran 3 Satgas pendukung operasi (Satgas bencana alam, Satgas Pangan, Satgas BBM).
3. Mengoptimalkan Harkamtibmas.
4. Melakukan penegakan hukum terhadap jaringan pelaku teror (secara silent untuk menghindarkan kegaduhan).
Sedangkan point-poin penekanan yang harus dilakukan para Kapolda, adalah:
1. Cek kembali Renops, kebutuhan anggaran, kesiapan sarpras dan ploting anggota.
2. Petakan titik kerawanan (rawan macet, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan lain-lain).
3. Koordinasi dengan stakeholder terkait.
4. Pastikan anggota ada di lapangan.
5. Lakukan deteksi dini dan penggalangan terhadap ormas.
6. Monitoring dan cek selalu stabilitas harga pangan.
7.Ttingkatkan kewaspadaan pengamanan.
8. Laksanakan anev rutin setiap kegiatan.
Diakhir Rakor Menkopolhukam memberi penekanan mengingatkan “agar atensi tersebut diperhatikan dan dilaksanakan sebaik-baiknya” antara lain:
1. Potensi ancaman teror yg terjadi secara tiba-tiba, tindakan intoleran.
2. Isu politik, persiapan pilkada serentak 2020.
3. Antisipasi arus transportasi.
4. Infrastruktur di cek.
5. Antisipasi bencana dan cuaca ekstrem.
6. Pengedaran narkoba dan penggunaan.
7. Kasus pungli dan pemerasan.
8. Penggunaan pariwisata, alat transportasi
(tvl)