Menurut data dari PBB, lebih dari 5,4 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak awal invasi. Moskow menyebutnya sebagai “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan ‘denazifikasi’ tetangganya.
JERNIH – Sudah lebih dari 1 juta orang dievakuasi dari Ukraina ke Rusia sejak 24 Februari 2022. Menurut data dari PBB, lebih dari 5,4 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak awal invasi.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Sabtu (30/4) mengatakan, sudah 1,02 juta orang termasuk 120.000 orang asing dievakuasi dari wilayah Ukraina. Mereka kebanyakan memisahkan diri dengan dukungan Rusia, yang disebut republik Rakyat Donetsk dan Luhansk. Rusia mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka sesaat sebelum meluncurkan invasinya.
Menurut data dari PBB, lebih dari 5,4 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak awal invasi. Moskow menyebutnya sebagai “operasi khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” tetangganya. Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.
Lavrov, dalam komentarnya kepada kantor berita resmi China Xinhua yang dipublikasikan di situs kementerian luar negeri Rusia, mengatakan 2,8 juta orang di Ukraina telah meminta untuk dievakuasi ke Rusia. Ukraina mengatakan bahwa Moskow telah dengan paksa mendeportasi ribuan orang ke Rusia.
Upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari beberapa daerah garis depan, termasuk pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, telah berulang kali gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan.
Lavrov mengatakan bahwa jika Amerika Serikat dan NATO “benar-benar” tertarik untuk menyelesaikan krisis Ukraina, mereka harus berhenti mengirim senjata ke Kyiv. “Dengan secara terbuka menyatakan dukungan untuk rezim Kyiv, negara-negara NATO melakukan segalanya untuk mencegah berakhirnya operasi melalui perjanjian politik,” kata Lavrov. [Reuters/CNA]