Site icon Jernih.co

Mensesneg Minta Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara, DPRD DKI: Mungkin Mau Tahu Masterplannya

JAKARTA – Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) dengan menghilangkan 190 pohon sisi Selatan menuai banyak kritikan. Karena itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno meminta agar Pemprov DKI Jakarta menghentikan sementara revitalisasi tersebut.

Melihat hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta, Riano P Ahmad, menilai permintaan Pratikno kemungkinan agar Pemerintah Pusat mengetahui masterplan Pemprov DKI terkait racangan revitalisasi.

“Menurut saya Setneg kan menunda sementara, bukan setop semua, mungkin mau tahu masterplan-nya ke depan gimana,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

“Mungkin Setneg ada masukkan, pohon diperbanyak. Namanya pengarah kan kasih masukan pertimbangan,” Riano menambahkan.

Proyek revitalisasi Monas, lanjut Riano bertujuan positif. Meski demikian, perlu dibangun komunikasi sebab ada wewenang Pemerintah Pusat.

“Saya rasa maksud Pak Anies (Gubernur DKI) revitalisasi untuk memperindah. (Tapi) harusnya dinas terkait yang melakukan itu menjalin (komunikasi). Artinya sebelum proyek ini jalan harus koordinasi, sosialisasi,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, mengklaim jika revitalisasi Monas yang dikerjakan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta sesuai dengan Keputusan Presiden No 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.

“Yang kita kerjakan ini masih sesuai dengan Keppres 25 Tahun ’95, jadi masih cocok,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan komisi pengarah. “Posisi pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang namanya komunikasi itu tidak sekali, harus terus-menerus dan berkesinambungan,” kata dia.

Sementara Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, Heru Hermawanto, mengatakan revitalisasi Monas merupakan upaya mengembalikan fungsinya sesuai rancangan yang dirumuskan.

“Kita lihat, kami akan tata kembali supaya kawasan yang sebelumnya mungkin belum tertata dan rapih, akan kami rapihkan, akan kembalikan ke fungsinya, karena ini Taman Medan Merdeka,” ujarnya di Jakarta, Minggu (26/1/2020).

Menurut Heru, sesuai rancangan revitalisasi, ratusan pohon yang berada di sisi Selatan Monas seharusnya tidak maka. Sehingga pihaknya memintahkan pohon-pohon tersebut di Timur dan sebagian sisi Barat Monas.

“Kemarin kalau ada pohon, itu posisinya di sini (sisi Selatan sebelah kanan dan kiri) jadi kami nggak bakal menebang di posisi yang memang tidak seharusnya. Jadi kami wujudkan rencana nya, supaya tertata semua, dengan harapan semua interaksi Jakarta ini bisa ada di Monas,” katanya.

Sekadar diketahui, proyek revitalisasi Monas menelan anggaran Rp71,3 miliar. [Fan]

Exit mobile version