Site icon Jernih.co

Mesir Perlihatkan Lima Makam Kuno yang Baru Ditemukan di Saqqara

Foto: AFP

Makam, sepertinya diperuntukan untuk pejabat senior termasuk penguasa daerah dan pengawas istana di zaman Mesir kuno.

JERNIH – Mesir, Sabtu (19/3/2022) menampilkan makam kuno yang baru ditemukan dan dihias dengan baik di sebuah pekuburan Firaun di luar ibu kota Kairo.

Lima makam, yang digali awal bulan ini, berasal dari Kerajaan Lama (1570 SM dan 1069 SM) serta Periode Menengah Pertama yang berlangsung lebih dari satu abad setelah runtuhnya Kerajaan Lama, menurut Kementerian Pariwisata dan Purbakala.

Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, mengatakan para arkeolog mulai menggali situs itu pada September. Makam itu, katanya, sepertinya diperuntukan untuk pejabat senior termasuk penguasa daerah dan pengawas istana di zaman Mesir kuno.

“Kelima makam itu dicat dan dihias dengan baik. Penggalian tidak berhenti. Kami berencana untuk melanjutkan penggalian kami. Kami percaya bahwa kami dapat menemukan lebih banyak makam di daerah ini,” katanya kepada wartawan di lokasi.

Makam itu ditemukan di dekat Step Pyramid of Djoser, di Saqqara Necropolis, 24 kilometer barat daya Kairo. Rekaman yang dibagikan di halaman media sosial kementerian menunjukkan lubang pemakaman yang mengarah ke makam. Dinding terlihat dihiasi dengan prasasti hieroglif dan gambar binatang suci serta benda-benda setelah kehidupan yang digunakan oleh orang Mesir kuno.

Situs Saqqara adalah bagian dari pekuburan luas di ibukota kuno Mesir Memphis mencakup Piramida Giza yang terkenal serta piramida lebih kecil di Abu Sir, Dahshur dan Abu Ruwaysh. Reruntuhan Memphis ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1970-an.

Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir telah banyak mempromosikan temuan arkeologi baru ke media internasional dan diplomat dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke negara itu.

Sektor pariwisata yang vital, sumber utama mata uang asing bagi Mesir, menderita akibat gejolak politik dan kekerasan selama bertahun-tahun setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan otokrat Husni Mubarak.

Sektor ini baru-baru ini mulai pulih dari pandemi virus corona, tetapi kembali dihantam oleh efek invasi Rusia ke Ukraina. Rusia dan Ukraina adalah sumber utama wisatawan yang berkunjung ke negara Timur Tengah. [Arabnews]

Exit mobile version