PADANG-Sebuah pemandangan tak biasa terjadi saat berlangsung shalat Zuhur di Masjid Raya Sumbar, Rabu (29/1/2020). Sebanyak 15 orang dari 155 orang wisatawan asal Cina Nampak memanfaatkan waktu shalat terlihat berbaur dengan jamaah lainnya. Tak hanya orang dewasa, laki dan perempuan, sejumlah anak-anak mereka pun ikut shalat dan berdoa. Tak ada jarak dengan jamaah yang ada dalam masjid itu.
Disaat bersamaan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, juga berada di masjid megah tersebut untuk melaksanakan Shalat Zuhur, sehingga usai shalat, mereka menghampiri Irwan dan terjadi komunikasi antara Irwan dengan para wisatawan asal Kunming, China tersebut. Sebelum berpisah mereka pun menyempatkan diri untuk foto bersama dengan orang nomor satu di Pemda Sumatra Barat.
“Indak disangajo, melihat mereka sholat dan anggap ambo bapak, buek mato ambo barair dek nyo (tidak disengaja, lihat mereka sholat dan anggap saya bapak, buat air mata saya berair dibuatnya),”kata Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno yang biasa disebut IP minta maaf atas sambutan terhadap mereka yang datang ke Sumbar namun tidak bisa mengunjungi sejumlah objek wisata di Sumbar karena kerasnya penolakan terhadap mereka, dampak ketakutan terhadap penyebaran virus corona yang saat ini tengah menyerang Cina.
Dalam kesempatan itu IP memberi motivasi sebagai sesama umat muslim adalah saudara.
“Biar dari Kunming atau dari mana saja, sesama muslim itu satu dan bersaudara,”ujar Irwan Prayitno.
IP juga mengatakan bahwa para wisatawan memahami penolakan warga Sumbar. Bahkan mereka meminta maaf telah merepotkan berbagai pihak.
“Mereka minta maaf ke kita, telah merepotkan dan meresahkan Sumbar,”.
Kabiro Humas Pemda Sumbar Jasman Riza yang mendampingi IP mengatakan haru saat menyaksikan turis muslim ada Kunming sholat di Masjid Raya.
“Melihat mereka sujud di Masjid Raya, sementara negaranya diiisolasi karena virus corona, dan di Sumbar ditolak pula oleh saudara se akidah mereka, tapi turis muslim ini memahami penolakan yang dilakukan masyarakat di Sumbar,”.
Salah seorang wisatawan Xing 39 tahun diterjemahkan oleh transleter, menyatakanrasa bahagia, karena tercapai keinginan sholat di Masjid Raya Sumbar.
“Cukup berat kunjungi Sumbar ini, tapi semua sirna saat kami bisa sholat di sini, Allhamdulillah,” kata Xing menambahkan “Subuh tadi, saya dibangunkan oleh suara azan yang sempurna. Inilah suara azan paling lega yang pernah saya dengar,”.
Translater itu juga mengatakan, para wisatawan itu sangat menyadari bahwa penolakan kedatangan mereka akibat kondisi negara mereka saat ini. Mereka ebenarnya telah melewati serangkaian pemeriksaan berstandar WHO saat keberangkatan, namun kekhawatiran dunia atas penyebaran virus corona membuat kedatangan mereka ditolak di Sumbar. Mereka juga bersyukur kedatangannya disambut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan dijamu Walikota Pariaman Genius Umar.
(tvl)