- Lithuania mengumpulkan bukti Mikhail Gorbachev mengendalikan tentara Uni Soviet, tapi tidak mencegah pembantaian.
- Lithuania adalah negara pertama yang mendeklarasikan kemerdekaan sebelum Uni Soviet bubar.
JERNIH — Enam keluarga yang kehilangan anggota keluarga pada hari-hari terakhir Uni Soviet mengajukan gugatan ke Pengadilan Lithuania, meminta pertanggung-jawaban Mikhail Gorbachev.
Russia Today memberitakan enam keluarga itu adalah warga Lithuania. Anggota keluarga mereka adalah aktvis pro-kemerdekaan Lithuania yang turun ke jalan. Tentara Uni Soviet merespon aksi pro-kemerdekaan dengan tindakan keras di jalan-jalan.
“Kami telah memberikan bukti bahwa Mikhail Gorbachev, pemimpin Uni Soviet saat itu, mengendalikan tentara tapi tidak bertindak untuk mencegah tindakan kriminal yang direncanakan,” demikian pemberitahuan dalam gugatan itu.
“Tentara Uni Soviet saat itu juga tidak menghentikan kejahatan internasional ketika terjadi eskekusi,” lanjutnya.
Tindakan hukum bertujuan tidak hanya menuntut Gorbachev, tapi juga pejabat tinggi Uni Soviet yang bertanggung jawab atas pembantaian 13 Januari di Vilnius.
Pembantaian menewakan pemimpin kunci pro-kemerdekaan Lithuania. Tahun 2019, Pengadilan Lithuania memutuskan Menhan Uni Soviet Dmitry Yazov bersalah atas kejahatan peran dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan divonis 10 tahun penjara in absentia.
Ada upaya untuk memanggil Gorbachev ke pengadilan atas Pembantaian 1991, tapi tidak berhasil. Tahun 2016, Pengadilan Regional Vilnius memutuskan Gorbachev harus bertanggung jawab.
Hakim Ainora Kornelija Maceviciene mengatakan setiap orang yang memiliki informasi penting atas kasus ini dapat dipanggil sebagai saksi.
Lithuania adalah satu dari tiga negara di kawasan Baltik yang kali pertama memanfaatkan glasnost, atau keterbukaan, untuk menyuarakan lepas dari Uni Soviet.