Riyadh — Koalisi Militer Arab Saudi memborbardir Sana’a, ibu kota Yaman, sebagai respon atas serangan rudal ke Riyadh dan Jizan beberapa hari lalu.
Televisi Al-Masirah, yang dikelola Houthi, melaporkan — dan dikutip situs Nahar.net — setidaknya 19 serangan terjadi di Sana’a, termasuk ke pangkalan dan akademi militer.
Serangan memicu ketegangan baru, dan kedua pihak dianggap tidak mematuhi seruan gencatan senjata yang dikeluarkan PBB. Gencatan senjata dimaksudkan melindungi warga sipil Yaman, yang saat ini menghaapi pandemi virus korona.
Koalisi mengatakan, dalam pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), operasi militer menargetkan tempat penyimpanan, perakitan rudal balistik, dan pesawat tak berawak di seluruh wilayah yang dikuasai Houthi.
Operasi itu terjadi setelah pertahanan udara Saudi mencegat dua rudal balistik Houthi di atas Riyadh dan Jizan Sabtu malam.
Serangan rudal Houthi ke Riyadh adalah serangan besar pertama ke Arab Saudi sejak pemberontak Yaman menawarkan penghentian serangan September 2019, setelah serangannya menghancurkan instalasi minyak Saudi.
Pertempuran juga meningkat antara pasukan Houthi dan pemerintah Yaman yang didukung Riyadh di sekitar distrik strategis di utara Al-Jawf dan Marib. (Mufid MD)