- Polisi meminta gereja menyerahkan pengunjuk rasa yang sembunyi.
- Gereja menolak karena polisi akan memukuli mereka.
- Polisi marah dan menyerbu gereja, menangkap pengunjuk rasa, pendeta serta dua warga biasa.
JERNIH — Militer Myanmar menyerbu gereja di Lashio, negara bagian Shan, dan menangkap empat pendeta.
Myanmar Now memberitakan serbuan terjadi Senin 1 Maret 2021 sekitar pukul 12:30. Mobil polisi menabrak dan menghancurkan pintu gerbang. Sekitar 30 persenel polisi turun dan menggrebek Bangsal 1 Gereja Baptist Kachin untuk menangkap pengunjuk rasa.
Sin Wah Aung, pejabat gereja, mengatakan polisi memukul warga yang bukan pengunjuk rasa dan membawa pergi 10 orang.
“Mereka juga merusak pintu bagian dalam gereja,” kata Sin Wah Aung.
Semula polisi meminta bertemu pengunjuk rasa yang bersembunyi di gereja. Permintaan ditolak dengan alasan gereja tidak ingin menyerahkan orang untuk dipukul.
Polisi marah dan menyerbu gereja dan menangkap pengunjuk rasa. Polisi juga membawa empat pendeta; KD Naw Mai, Hkawng Lwam, Zaw Dwe Aung dan Saira Aung.
Dua warga non-pengunuk rasa, salah satunya laki-laki cacat bernama Zay Hkang, juga dibawa. Polisi kemungkinan akan mengajukan dakwaan kepada 10 orang yang ditangkap.