- Di Minneapolis, komunitas Muslim sekian lama ingin mendengar suara adzan keluar dari masjid.
- Biasanya adzan tanpa pengeras suara, dan hanya didengar masyarakat di dalam masjid.
Minneapolis — Kali pertama dalam sejarah komunitas Muslim di Minneapolis, AS, adzan bergema di seluruh kota, Jumat 25 April pagi, yang menandai awal Ramadhan.
“Akan ada banyak kegembiraan,” kata Iman Abdisalam Adam, anggota Dewan Masjid Dar al-Hijrah — tempat adzan berkumandang.
Adzan, masih menurut Imam Abdisalam, akan terus berkumandang lima kali sehari selama Ramadhan. Ia juga mengatakan adzan juga berkumandang di semua masjid di kota-kota besar AS.
Sebelumnya, adzan tidak terdengar keluar masjid. Tidak boleh ada pengeras suara di menara, atau atap, masjid. Adzan disuarakn hanya untuk di dengar orang di dalam masjid.
“Banyak orang melihat adzan yang bergema keluar masjid sebagai sesuatu yang bersejarah,” kata Imam Abdisalam. “Ada yang sangat rindu mendengar suara adzan keluar dari masjid, dan tak sempat menyaksikannya sepanjang hidup.”
Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota, mengatakan seruan shalat berjamaan diharapkan terus menggema. Tidak hanya di masjid besar, tapi musholla.
Menurut Hussein, selama bertahun-tahun komunitas Islam membahas kemungkinan menggemakan adzan dengan pengeras suara. Pembahasan menjadi sangat mendesak setelah masjid harus tutup akibat pandemi Covid-19.
Virus korona telah menjangkiti 875 ribu warga AS di seluruh negara bagian, dan membunuh 50 ribu orang.
“Kami ingin menyentuh orang-orang yang sering mengunjungi masjid,” kata Hussein. “Jika tidak bisa berkumpul secarafisik, seruan shalat menjadi simbol kebersamaan di masa sulit.”
Tujuan lain, memberi komunitas Muslim sedikit hiburan ketika mendengar nama Allah digemakan lewat adzan.