Site icon Jernih.co

Mossab Hassan, Putra Pendiri Hamas yang Murtad dan Jadi Agen Mossad Luncurkan Buku Kedua

JERNIHMossab Hassan Yousef, salah satu putra pendiri Hamas Sheikh Hassan Yousef dan mantan agen rahasia Badan Intelejen Israel (Mossad), akan meluncurkan buku baru yang menceritakan kisah hidupnya tanpa malu-malu.

Buku berjudul From Hamas to America: My Story of Defying Terror, Facing the Unimaginable, and Finding Redemption in the Land of Opportunity, dijadwalkan terbit pekan depan. Penerbitnya adalah Forefront Books.

Mossab Hassan Yousef lebih dikenal sebagai ‘putra Hamas. Ia seorang kritikus Hamas paling vokal dan beberapa kali tampil di PBB untuk mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Ia lahir di Ramallah, Tepi Barat, dan pindah ke AS tahun 2007 dan meminta suaka politik. Dalam buku pertamanya; Son of Hamas, Mossab Hassan bercerita tentang hari-harinya menjadi mata-mata Israel dan kekecewaannya terhadap ideologi fanatik Hamas.

Pada buku kedua yang akan terbit, Mossab Hassan melanjutkan perjalanan instrospeksi dan reformasinya, yang dimulai dengan kisah masa kecilnya sebagai seorang putra imam Islam, pemujaan terhadap kesyahidan, dan serangan seksual yang mengerikan terhadap dirinya.

Mossab Hassan meninggalkan Islam, dan menjadi pemeluk Kristen, beberapa tahun lalu. Menurutnya, obsesi pada pertumpahan darah mengarah langsung pada pemboman bunuh diri, memicu intifada, dan pemisahan Fatah dan Hamas, menjadi puncak kekecewaannya.

Mossab Hassan kini tinggal di Los Angeles. Ia mencoba menulis film. Ia mengeksplorasi bentuk-bentuk spiritualisme baru, seperti yoga dan ayahuasca.

Di akhir bukunya, Mossab Hassan menulis; “Kita harus bertanggung jawab atas pilihan yang kita buat. Bahkan, jika harus mengkhianati keluarga dan komunitas Anda demi hidup di luar batas teror dan jihad.”

Bagi sebagian orang, apa yang dilakukan Mossab Hassan mungkin luar biasa. Namun, bagi bangsa Palestina yang sedang berjuang mengatasi genosida oleh Israel, apa yang dilakukan Mossab Hassan adalah biasa.

Pengkhianatan bisa berasal dari mana saja, tidak terkecuali dari rahim spiritual dan ideologis. Pengkhianatan Mossab Hassan tidak akan menggoyahkan Hamas, karena setiap darah yang tumpah di Jalur Gaza senantiasa menguatkan, bukan melemahkan.

Exit mobile version