Kegiatan upacara peringatan hari kemerdekaan itu tetap dapat diikuti masyarakat secara virtual.
JAKARTA-Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan ke-75 RI. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meminta kepada seluruh kementerian/lembaga negara hingga kepala daerah untuk memasang dan mengibarkan bendera merah putih mulai 1-31 Agustus 2020.
“Memasang dan mengibarkan bendera merah putih di antara umbul-umbul serentak mulai tanggal 1-31 Agustus 2020,” kata Pratikno dikutip dari surat tertulis, Minggu (26/7/2020).
Selanjutnya Pratikno mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjalankan protocol kesehatan penanganan Covid-19 selama menjalankan berbagai kegiatan menyambut hari kemerdekaan. Sedangkan terkait pembiayaan harus dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
“Pelaksanaan hal-hal dimaksud agar mematuhi protokol kesehatan penanganan dan pencegahan Covid-19,” kata Pratikno.
Istana juga telah memutuskan akan tetap menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan ke-75 RI. Nantinya jumlah peserta upacara di Istana akan dibatasi yakni oleh Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan istri, Panglima TNI dan Kapolri, serta pejabat yang mengemban tugas.
Kemudian jumlah pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) juga dibatasi hanya tiga orang ditambah cadangan yang diambil dari paskibraka yang tidak naik pada 2019.
Pratikno menyampaikan tradisi baru dalam upacara peringatan tersebut, nantinya saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, masyarakat diimbau menghentikan seluruh kegiatan sejenak. Imbauan tersebut berlaku bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia maupun luar negeri.
“Kami ajak masyarakat Indonesia untuk menghentikan kegiatan sejenak, berdiri tegak, khidmat, mengikuti dikumandangkannya lagu Indonesia Rata saat upacara berlangsung. Di seluruh Indonesia, di mana pun berada bahkan di luar negeri, yang di KBRI, dan lainnya,” kata Pratikno.
Sebelumnya pemerintah berencana mengadakan peringatan hari kemerdekaan secara besar-besaran dengan mengadakan pawai atau karnaval yang melibatkan masyarakat internasional. Rencana tersebut telah dibahas sejak akhir tahun lalu. Namun karena pandemi Covid-19, rencana itu pun dibatalkan.
“Kita sudah merancang pawai, karnaval, dan sudah memperoleh komitmen belasan negara. Jadi sebenarnya HUT ke-75 ini sebenarnya besar-besaran, tapi pandemi covid mengubah semua,”.
(tvl)