- Tidak diketahui berapa orang lagi yang menggunakan BlackBerry.
- Yang pasti, BlackBerry sempat memiliki pengguna atkif 80 juta.
- Mulai 4 Januari, seluruh perangkat BlackBerry tak bisa digunakan lagi.
JERNIH — Bagi Anda yang masih menggunakan BlackBerry, waktu Anda tinggal dua hari lagi untuk menyimpan handphone itu di laci selamanya.
Mulai Selasa 4 Januari 2022, perusahaan akan berhenti menjalankan dukungan untuk perangkat klasik-nya yang menjalankan BlackBerry 10, 7.1 OS, dan sebelumnya.
Artinya, semua perangkat lama yang tidak dijalankan perangkat lunak Android tidak bisa lagi menggunakan data, mengirim pesan teks, mengakses Internet, atau melakukan panggilan.
CNN menulis langkah BlackBerry menghentikan dukungan untuk ponsel-nya merupakan akhir dari apa yang pernah dianggap sebagai teknologi mutakhir.
Perusahaan semula mengumumkan berita ini September 2020 sebagai bagian upaya fokus pada penyediaan perangkat lunak dan layanan keamanan kepada pemeirntah di seluruh dunia, dengan nama BlackBerry Limited.
BlackBerry (BB) telah keluar dari bisnis telepon sejak 2016, tetapi selama bertahun-tahun terus melisensikan mereknya ke produsen telepon, termasuk TCL dan baru-baru ini OnwardMobility — startup keamanan yang berbasis di Austin,Texas, untuk perangkat BlackBerry 5G yang dijalankan Android.
Ponsel jadul BlackBerry dengan keyboard fisik akhir 1990-an dan awal 2.000-an pernah begitu populer, sehingga sempat dijuluki CrackBerries. Keyboard menarik bagi para profesional yang menginginkan fleksibilitas bekerja di luar kantor dengan beberapa alat yang mereka gunakan di komputer dekstop.
Tidak hanya di WallStreet, BlackBerry juga sempat menjadi simbol status. Selebritas seperti Kim Kadarshian dan Presiden Barrack Obama menggunakannya berkat reputasi keamanannya yang luar biasa.
Pada puncaknya, tahun 2012, BlackBerry memiliki lebih 80 juta pengguna aktif. Yang terjadi berikutnya adalah BlackBerry kehilangan popularitas.
Perusahaan memulainya tahun 1996 sebagai Researhc In Motion (RIM), dengan apa yang disebut pager dua arah. Gadget pertamanya adalah Inter@ctive Pager, memungkinkan pelanggan merespon halaman dengan keuboard fisik, semacam campuran pesan teks/email. Tiga tahun kemudian, RIM memperkenalkan BlackBerry 850.
Akhirnya, ponsel BlackBerry memperoleh dukungan untuk email, aplikasi, penjelajahan web, dan BBM — platform pesan teks terenkipsi yang mendahului WhatsApp — dan bertahan lama sampai akhirnya dikalahkan pesaingnya.
Revolusi layar sentuh Apple dengan iPhone tahun 2007 membuat BlackBerry goyah. Perusahaan mencoba layar sentuh dan model keyboard slide-out tapi hanya mencatat sedikit keberhasilan.
Setelah itu perusahaan mengembangkan beberapa ponsel tanpa keyboard fisik, tetapi tidak memiliki pembeda utama dengan BlackBerry keyboard taktil.
BlackBerry akhirnya menyerah pada perangkat, merangkul Android dan melapisi perangkat lunak keamanannya di atas. Upaya ini mendapatkan keberhasilan dalam perangkat lunak keamanan perusahaan dan otomotif.
Meski demikian BlackBerry masih punya penggemar. Tahun 2020, sejumlah orang menunggu perangkat BlackBery 5G OnwardMobility. Semula, produk ini diluncurkan tahun 2021, tapi sampai saat ini tak ada kabar.
Di situs web-nya, perusahaan masih menampilkan gambar produk itu dengan tulisan ‘coming 2021’. Artinya, BlackBerry tidak lagi mengurus dirinya.