Posisi strategis Maluku Utara jika dikelola dengan baik akan membawanya menjadi gerbagn pasifik bagi Indonesia.
JERNIH-Posisi geografi Maluku Utara (Malut) yang berdekatan dengan Negara asia tenggara lainnya dinilai Muliansyah Abdurrahman mampu menjadikannya sebagai gerbang pasifik bagi Indonesia dimasa yang akan datang.
Hal tersebut disampaikan Muliansyah dalam diskusi terbuka dengan tajuk ‘Maluku Utara Gerbang Pasifik’ yang digelar di Studio Ichi Omahoru Channel, Pramuka, Jakarta, Senin (18/1/2021)
“Saya pikir Malut punya masa depan lebih baik, kalau di kelolah dengan baik, karena memiliki geografis yang di bagian Timur dan Utaranya Indonesia, dekat dengan negara Piliphina dan negara – negara Pasifik lainya, belum lagi menjadi tempat logistik USA dalam pertempuran perang dunia saat itu”. Kata Muliansyah, Kandidat Doktor Politik ini.
Diskusi yang di pandu langsung oleh Siti Aminah Amahoru (kandidat Doktor di Malaysia) menghadirkan Muliansyah Abdurrahman penggagas Maluku Utara Gerbang Pasifik yang juga Staf Khusus Ketua Komite I DPD RI. Hadir pula koleganya Willy Hegemur, putra asal Papua yang selalu Muliansyah dalam agenda – agenda kemajuan Indonesia Timur.
Pria yang bisa disapa bang Mul, menjelaskan secara lugas ide besar Malut dalam perspektifnya. Bang Mul ingin menghadirkan Malut bukan hanya di pentas nasional, tapi Malut bisa menjadi satu daerah untuk dunia.
Namun Bang Mul menyadari kendala yang dihadapi Maluku Utara dalam mewujudkan idenya itu. Kurangnya sumber daya manusia menyebabkan ide besarnya sulut terwujud dalam waktu dekat.
“Saat ini saya melihat jarang anak – anak Malut sekolah dan kuliah di luar negeri. Ini menjadi kendala ketika kita meramu Malut masa depan. Sehingga ada kekhawatiran SDA yang begitu melimpah nantinya akan di kelolah bukan orang asli Malut”.
Namun bang Mul yang tengah menyelesaikan program doctornya merasa yakin, suatu saat masa depan Malut akan lebih baik.
“Saya berharap ide besar yang kita gagas ini, insyah Allah Malut masa depan lebih baik untuk Indonesia dan dunia”.
Untuk itu Bang Mul berharap, para akademisi asal Malut serta mahasiswa pasca sarjana yang di Jakarta, mau membuat kajian khusus masa depan Malut.
“Memang sulit kita wujudkan Ide besar ini, tetapi saya sudah mencoba meramu dengan beberapa akademisi asal Malut serta mahasiswa pasca sarjana yang di Jakarta, agar kita mengagendakan kajian – kajian khusus terkait dengan Malut masa depan” kata bang Mul yang sekaligus menjawab pertanyaan Siti Aminah Amahoru terkait bagaimana Bang Mul bisa mewujudkan ide besarnya.
Pria yang sehari-hari berpofesi sebagai Dosen dan Aktif di KADIN Indonesia itu mengakhiri diskusi dengan membagikan bukunya. (tvl)