JAKARTA-Ratusan kilogram ganja yang dikirim dari Aceh menggunakan mobil boks digagalkan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Mobil Boks tersebut sudah dimodifikasi untuk menyembunyikan ganja tersebut. Ratusan kilogram ganja itu dipesan narapidana Lapas Tangerang untuk diedarkan di Jakarta.
Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan dua tersangka RH (33) dan ER (38). Dari hasil pengembangan, diamankan pula satu pelaku lain berinisial H (69) yang merupakan napi lapas Tangerang. Tersangka H dicyduk dari dalam penjara..
“Petugas masih memburu satu pelaku lain,” kata Irjen Pol Arman, Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Satu Ton Ganja dari Aceh Disergap BNN di Cipayung Jaktim
Arman juga menjelaskan bahwa sejak petugas mendapat informasi adanya pengiriman ganja menggunakan truk boks, anak buahnya melakukan pengintaian selama tiga hari.
“Sejak di pelabuhan Bakauheni, tim sudah memantau truk yang diketahui berangkat dari Lampung Tengah,” kata Arman.
Tim berhasil menangkap RH dan ER yang bertugas mengantar barang haram itu. Dari hasil pengecekatn terhadap truk, diketahui bahwa untuk mengelabuhi petugas, truk sudah dimodifikasi dibagian dalam dindingnya untuk menyimpan 575 bungkus ganja guna.
“Cukup rapi penyimpanan yang dilakukan, karena kalau kasat mata tak akan terlihat,”.
Dari interogasi awal diketahui H yang mengatur seluruh aksi penyelundupan ganja ini. H saat ini berstatus sebagai seorang narapidana Lapas Kelas I Tangerang. Ia tengah menjalani hukuman dengan kasus yang sama yakni mengedarkan narkoba.
Baca juga: Dua Pendapat Beda Di Internal PKS Terkait Usulan Eksport Ganja
“Tanpa pikir panjang, petugas juga langsung menjemput H dari dalam lapas. Tersangka sendiri terjerat kasus yang sama dan sudah di vonis 17 tahun penjara,”.
H yang sudah malang melintang didunia narkoba, mengatur perjalanan RH dan ER mulai dari mengambil ganja dari Aceh dan membawanya ke Jakarta.
Tim BNN juga mengamankan sebuah telepon seluler yang digunakan untuk memesan setengah ton ganja itu. “Kami masih melakukan pengembangan untuk mengejar satu target lainnya yang masih buron,”.
Menurut Arman, Handphone yang dimiliki H berasal dari orang dalam lengkap dengan kartu dan pulsa. “Beli handphonenya dari orang dalam, lengkap dengan kartu dan pulsanya,”.
Meskipun H mendekam di Lapas, namun ia sudah dua kali mendatangkan ganja. Alas an H melakukan itu karena memerlukan uang untuk biaya hidup dalam lapas.
“Jadi kalau pesan 500 kilogram, nanti yang uang hasil penjualan 400 kilogram buat modal lagi, sisanya untuk biaya hidup,”.
(tvl)