Site icon Jernih.co

NASA akan Bikin Reaktor Nuklir di Bulan

JERNIH — Badan Antariksa AS (NASA) memberikan tiga kontrak desain reaktor fisi nuklir yang akan ditempatkan di Bulan tahun 2030 kepada Lockheed Martin, Westinghouse, dan Xi — sebuah kolaborasi X-Energy dan Intuitive Machines.

Bekerja sama dengan Departemen Energi, NASA menginginkan reaktor nuklir bergerak, yang akan mengawali kolonisasi Bulan dan Mars. Penempatan reaktor nuklir ini adalah bagian proyek Artemis.

Desain potensial belum diungkapkan oleh satu dari tiga penerima kontrak, tapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar NASA dapat memilih pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di luar Bumi.

Reaktor nuklir itu, menurut NASA seperti dikutip SputnikNews, harus kuat dan mampu menghasilkan 40 kilowatt daya. Syarat lain, reaktor tahan lama dan mampu bergerak selama sepuluh tahun di permukaan Bulan. Lebih penting lagi, reaktor harus kecil.

Jadi, pembangkit itu perlu dibangun di Bumi dan dibawa oleh roket ke Bulan. Berat keseluruhan reaktor harus kurang dari 13.200 pon atau 5.987 kilogram, serta bisa dimasukan dalam silinder selebar empat meter.

Jika berhasil, sistem serupa dapat digunakan untuk memungkinkan perjalanan ruang angkasa jarak jauh dan perjalanan potensial ke Mars.

NASA mengatakan sistem serupa juga dapat digunakan untuk menggerakan permukiman di Planet Merah di masa depan. Pangkalan reaktor nuklir di Bulan akan berperan sebagai pendukung perjalanan manusia ke Mars kali pertama.

Biasanya, penjelajah dan peralatan ilmiah yang dikirim ke Bulan dan Mars diberi tenaga panel suraya. Di Bulan, malam bisa berlangsung sekian belas pekan. Bahkan pada siang hari, bayangan yang ditimbulkan kawan Bulan akan membuat pembangkit listrik panel surya sulit bekerja.

NASA mengusulkan kawah Bulan sebagai tempat ideal pangkalan reaktor nuklir, karena menawarkan perlindungan alami dari radiasi kosmik dan bahaya lingkungan lainnya.

Semula, NASA berencna mengirim kembali manusia ke Bulan tahun 2024, mundur menjadi paling cepat 2025. Jika berhasil, proyek ini akan membuat sejarah kehadiran kehadiran wanita pertama di Bulan.

Akhir musm panas ini, NASA berencana meluncurkan Artemis I, roket yang diisi manekin ilmiah yang dimaksudkan mensimulasikan tubuh manusia, berikutnya adalah Artemis II pada tahun depan.

Artemis II akan mengirim manusia terbang melewati Bulan. Artemis III yang akan mendarat di Bulan, dengan wanita astronot pertama berjalan di permukaan Bulan.

Exit mobile version