Site icon Jernih.co

Neo-Nazi Berdatangan ke Ukraina, Polisi Inggris Gelar Operasi

JERNIH — Polisi Kontraterorisme Inggris menginterogasi sejumlah pelancong yang menuju Ukraina dalam beberapa hari terakhir, untuk mencari kemungkinan ekstremis sayap kanan mendapatkan pelatihan dan pengalaman tempur di negeri yang dihantui invasi Rusia.

The Guardian melaporkan petugas di salah satu bandara utama di Inggris mendatangi orang-orang yang menuju Ukraina, mencatat identitas, dan alasan perjalanan ke Kiev.

Sumber keamanan di Inggris, seperti dikutip The Guardian, mengatakan langkah itu didorong kabar orang=orang neo-Nazi dari AS dan negara-negara Eropa — nama negara tak disebutkan — melakukan perjalanan ke Ukraina pekan ini.

Belum ada konfirmasi atas penolakan resmi atas laporan itu. Kantor Menteri Dalam Negeri Inggris hanya mengatakan tidak akan mengomentari operasi kepolisian.

Menurut The Guardian, neo-Nazi dari negara Barat kemungkinan tertarik mendatangi Batalyon Azov, sebuah unit militer Ukraina yang menggunakan simbol-simbol Nazi dan menganut panangan ekstremisme sayap kanan.

Pers Inggris mengatakan pengawas anti-fasis Hope Not Hate menuduh Batalyon Azov merekrut warga Inggris sejak 2018.

Azov menggelar sesi pelatihan di Muriopol, dan dituli sejumlah outlet Barat — termasuk beberapa koran Inggis. Gambar-gambar pelatihan juga menyebar di Internet, dan yang paling menarik perhatian adalah foto nenek usia 79 tahun bernama Valentina Konstantinovska yang memegang senapan serbu AK-47.

Kepada wartawan nenek Valentina mengatakan akan melawan invasi Rusia, yang saat itu diperkirakan terjadi Rabu 16 Februari. Alih-alih melihat Rusia menyerang, yang mereka dengar justru Kremlin menarik pasukan dari perbatasan Ukraina.

Batalyon Azov didirikan tahun 2015 sebagai milisi sukarelawan, setelah kudeta yang didukung AS menggulingkan pemerintah terpilih. Mereka menggunakan Wolfsangel, simbol yang pernah dipergunakan Divisi Panzer SS ke-2 Das Reich dalam Perang Dunia II.

Unit ini kemudian diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina.

Exit mobile version