Crispy

Orang Eropa Timur Tidak Percaya Media Mainstream

Sofia — Siapa bilang setiap orang di muka bumi ini menginginkan demokrasi? Di Eropa Timur, orang takut demokrasi, skeptis terhadap partai politik utama, dan kian tidak percaya dengan media.

Mengutip hasil survei di hampir seluruh negara Eropa Timur, Guardian tidak sedikit yang masih percaya publik dapat mempengaruhi politik, dan banyak — terutama perempuan — yang terlibat dalam aktivitas sipil.

Jajak pendapat yang dilakukan YouGov terhadap 12.500 orang di Bulgaria, Republik Cek, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Slovakia — dan diterbitkan Yayasan Masyarakat Terbuka George Soros — memperlihatkan 51 sampai 61 persen penduduk di enam negara Eropa Timur, termasuk eks Jerman Timur, merasa demokrasi sedang terancam.

Lebih 65 persen, dalam survei di Bulgaria, Hongaria, dan Rumania, berpikir pemilihan pemimpin tidak bebas dan tidak adil. Di Polandia dan di Jerman Timur, hanya sepertiga dan seperlima dari responden yang tidak percaya pemimpin mereka dipilih secara bebas dan adil.

Di tujuh negara yang disurvei, hanya sepertiga responden berusia 40 tahun berpikir dunia saat ini lebih aman dibanding sebelum Tembok Berlin runtuh.

Kepercayaan publik terhadap pemerintah juga rendah. Bahkan, publik tidak percaya dengan informasi yang disajikan media mainstream.

Khusus yang terakhir, publik sama sekali tidak percaya dengan laporan media-media besar. Informasi yang dikeluarkan pemerintah juga dianggap bias dan tidak akurat.

Mayoritas penduduk Eropa Timur merasakan kebebasan berbicara, supremasi hukum, hak protes sedang terancam. Bagi penduduk Hongaria, Slovakia, Rumania, Bulgaria, dan Polandia, yakin akan sangat menderita jika menyerang pemerintah.

Meski demikian semangat perbedaan pendapat yang kuat, dan kesiapan untuk menantang mereka yang berkuasa, masih ada dalam diri publik Eropa Timur.

Survei juga menemukan keterlibatan luas masyarakat, khususnya warga negara usia 18 sampai 22 tahun — biada disebut Generasi Z — dan usia 23-37 tahun (generasi milenial), serta optimisme akan kemampuan mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Generasi Z adalah garda depan setiap negara Eropa Timur. Mereka tumbuh dan dewasa di era pasca resesi, dan menunjukan kapasitas luas biasa untuk memobilisasi dan menavigasi lanskap informasi. Generasi ini percaya diri, dan merasa bisa mengubah, dan peduli terhadap keadilan sosial.

Di hampir semua negara yang disurvei, Generasi Z mengatakan ingin melihat pemerintah melakukan lebih banyak untuk mendukung perempuan, lansia, dan orang cacat berpenghasilan rendah.

Back to top button