- Presiden Dina Boluarte membela diri dengan mengatakan tangannya bersih.
- Pengadilan meminta sang presiden menunjukan bukti pembelian jam tangan mewah itu. Dina Boluarte mengulur waktu.
JERNIH — Kepolisian Peru, Sabtu 30 Maret, menggrebek rumah Presiden Dina Boluarte sebagai bagian penyelidikan kasus korupsi. Fokus penggrebekan adalah mencari jam tangan mewah yang diduga disembunyikan.
Dalam dokumen yang diperoleh kantor berita AFP disebutkan sekitar 40 petugas polisi terlibat dalam penggrebekan. Mereka mengobrak-abrik semua lemari, laci, dan tempat-tempat yang diduga terdapat jam tangan Rolex milik Boularte.
Saat penggrebekan terjadi, Presiden Dina Boluarte sedang tidak berada di rumah. PM Gustano Adrianzen mengecam penggrebekan itu, dan menyebutnya sebagai kemarahan yang tidak dapat ditoleransi, tidak proporsional, dan inkonstitusional.
Pihak berwenang melancarkan penyelidikan terhadap Boluarte bulan ini, setelah outlet berita menampilkan foto-foto jam tangan mewah yang dikenakan Presiden Boluarte di acara-acara publik.
Penggrebekan tidak hanya melibatkan polisi tapi juga petugas kejaksaan, dan disiarkan langsung televisi lokal Latina. Petugas terlihat mengelilingi rumah Presiden Boularte di Distrik Surquillo, Lima, dan memblokir lalu lintas yang melewati jalan depan rumah orang nomor satu di Peru itu.
Yang mengejutkan adalah penggrebekan dini hari itu diminta jaksa penuntut umum dan disahkan Mahkamah Agung sebagai persiapan investigasi.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum menolak permintaan Boluarte untuk memberi lebih banyak waktu menanggapi panggilan pengadilan yang menuntut sang presiden memberikan bukti pembelian jam tangan mewah itu.
Tangan Bersih
Boluarte menghadapi penurunan dukungan publik. Ia terjerumus ke dalam krisis politk baru, setelah pihak berwenang meluncurkan penyelidikan atas dugaan memperkaya diri secara ilegal saat menjabat.
Jika bukti cukup untuk membuat sang presiden menjadi terdakwa, persidangan tidak bisa dilakukan sampai masa jabatan Dina Boluarte berakhir Juli 2026. Kemungkinannya, sesuai konstitusi, Dina Boluarte dimakzulkan.
Jurnalis menyemut di kediaman sang presiden, tapi pihak kejaksaan dan pejabat di tempat kejadian tidak menanggapi pertanyaan. Kantor kepresidenan juga tidak bereaksi.
Skandal jam tangan mewah sang presiden meledak setelah outlet berita lokal La Encerrona, pertengahan Maret lalu, melaporkan Dina Boluarte mengenakan berbagai jam tangan mewah Rolex dan acara-acara resmi.
Outlet itu secara khusus memberi perhatian pada jam tangan dengan gambar yang berasal dari Desember 2022, ketika Boularte mulai menjabat.
Pengawas keuangan pemerintah Peru mengumumkan akan meninjau deklarasi aset Boluarte selama dua tahun terakhir, untuk menemukan kejanggalan. Bolouarte dengan gigih membela diri.
“Saya masuk istana dengan tangan bersih, dan akan keluar dengan tangan bersih,” ujarnya pekan lalu.
Menanggapi pertanyaan bagaimana bisa membeli jam tangan mewah dengan gaji publik, Boluarte mengatakan; “Itu hasil kerja kerasnya sejak berusia 18 tahun.”
Pengacara dan mantan wakil presiden ini menjadi wanita pertama yang memimpin Peru, setelah pemimpin sayap kiri Pedro Castillo mencoba membubarkan Kongres dan memerintah melalui dekrit. Ujung dari usaha Castillo adalah pemecatan dan penangkapan terhadap dirinya.
Kini, Boluarte — pengganti Pedro Castillo — menghadapi demo masyarakat yang menuntutnya mundur dan pemerintah menggelar pemilu baru. Demo berlangsung keras dan menekan hampir 50 orang tewas.