Pangeran Akishino adalah adik dari Kaisar Naruhito. Karena pandemi, pelantikan Akishino hanya dihadiri 50 orang.
Jernih — Kekaisaran Jepang secara resmi mengumumkan Pangeran Akishino sebagai putra mahkota monarki Negeri Sakura. upacara penobatan adik Kaisar Naruhito itu dilakukan pada Minggu (8/11/2020) waktu setempat.
Upacara pelantikan pangeran bernama Fumihito itu dilangsungkan di Ruang Pinus, Istana Kekaisaran Jepang. Dalam upacara Choken-no-gi tersebut, pria 54 tahun itu ditemani oleh istrinya, Putri Mahkota Kiko. Sementara, Kaisar Jepang Naruhito ditemani istrinya Ratu Masako.
Rencananya, acara yang berlangusng tidak lebih dari 15 menit ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 April 2020. Namun, karena pandemik COVID-19, upacara ditunda dan baru bisa dilaksanakan bulan ini.
Selain diundur, skala acara ini pun diperkecil. Tadinya, tamu yang diundang berjumlah sekitar 350 orang. Namun, karena diselenggarakan dalam kondisi pandemik, pihak penyelenggara hanya mengundang 50 tamu undangan.
Undangan tersebut termasuk Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Jepang, perwakilan pejabat pemerintah daerah, serta pejabat negara sahabat terpilih.
“Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam dan luar negeri, Pangeran Fumihito kini adalah Putra Mahkota,” ucap Sang Kaisar yang pada saat upacara mengenakan hiasan kepala dan jubah tradisional berwarna cokelat kemerahan.
Sementara, putra mahkota yang setelah menikah bergelar Pangeran Akishino ini mengatakan ia akan menjalankan tugas sebagai putra mahkota dan memikul tanggung jawabnya secara penuh.
Naiknya Fujimito menjadi putra mahkota menjadikannya berada di urutan nomor satu dalam daftar calon Kaisar Jepang. Hal ini merupakan konsekuensi dari dilantiknya Naruhito menjadi Kaisar Jepang ke-126 pada Mei 2019 menggantikan ayahnya Kaisar Akihito yang turun tahta pada usia 86 tahun.
Setelah Restorasi Meiji, hukum monarki Jepang hanya memboleh laki-laki menjadi kaisar. Padahal sebelumnya, Kekaisaran Jepang tercatat pernah memiliki delapan kaisar wanita.
Hukum patriarki ini sempat membuat publik Jepang khawatir sebab Ratu Masako tak kunjung memiliki anak laki-laki. Hingga saat ini, pasangan yang menikah ada 9 Juni 1993 ini dikarunia seorang anak perempuan bernama Putri Aiko yang lahir pada 2001, dua tahun setelah ibunya diumumkan hamil pertama namun mengalmi keguguran.
Masako sempat mendapat tekanan publik karena tak kunjung melahirkan anak laki-laki. Krisis pewarisan tahta ini sempat membuatnya mengalami depresi. Kaisar sampai meminta pemahaman publik akan kondisi istrinya.
Sementara Fumihito sendiri, sampai tahun 2006, baru memiliki dua anak perempuan. Namun, pada 2006 Putri Kiko melahikan seorang anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito.
Lahirnya Hisahito cukup melegakan publik Jepang menyoal pewaris tahta. Pada Maret 2006, sebelum Hisahito lahir, surat kabar Asahi Shinbun pernah membuat survey mengenai boleh boleh tidaknya perempuan menjadi kaisar Jepang, seperti yang terjadi sebelum Restorasi Meiji. Hasilnya, 82% responden menyatakan sedukung wacana tersebut.
Survey tersebut dijadikan bahan surat kabar tersebut membuat tajuk rencana pada Mei 2006. Dalam pandangannya, mereka menyatakan hukum suksesi monarki Jepang yang patriarkis dinilai sudah tidak sesuai dengan zaman.