Arab Saudi menggunakan vaksin buatan Cina dari Sinopharm.
JERNIH-Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi, Nur Ibrahim. Nur menjelaskan, sejumlah diplomat Indonesia yang bertugas di Uni Emirat Arab (UEA) telah mendapatkan vaksinasi virus corona (Covid-19).
Nur Ibrahim menjelaskan bahwa Pemerintah UEAtelah mengeluarkan Emergency Use Atuthorization (EUA) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 pada 15 September 2020. Adapun yang mendapar vaksin adalah pekerja di lini terdepan, kelompok rentan, dan kelompok lain sesuai peraturan setempat.
Nur Ibrahim juga menambahkan bahwa vaksinasi itu diberikan oleh Pemerintah UEA. Adapun mereka yang mendapatkan vaksinasi sebanyak 25 staf KBRI.
“Mengingat jenis pekerjaan KBRI banyak interaksi dengan publik, melalui kerja sama dengan pemerintah UEA, dan sesuai peraturan kesehatan setempat, pada tanggal 21 Oktober 2020 sebanyak 25 staf KBRI yang dinyatakan sehat telah mendapatkan vaksinasi secara sukarela usai menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan,” kata Nur Ibrahim mewakili KBRI Abu Dhabi.
Dilansir media massa UEA, Gulf News, para pejabat tinggi di UEA telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Disebut di antaranya adalah Menteri Dalam Negeri Letjen Sheikh Saif bin Zayed Al Nahyan yang telah divaksinasi pada 20 Oktober lalu.
Kemudian Menteri Kebudayaan dan Kepemudaan Noura Al Kaabi, serta Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sheikh Abullah bin Zayed, juga mendapat vaksinasi bahkan sebelum Mendagri UEA.
Terdapat juga nama Menteri Kesehatan Al Owais, serta Dirjen Badan Krisis Darurat Nasional dan Manajemen Bencana (NCEMA) Obaid Al Shamsi, dalam daftar pejabat tinggi yang telah mendapat vaksinasi.
“Sejalan dengan visi kepemimpinan, ketersediaan vaksin yang aman dan efektif ini akan berkontribusi dalam menyelamatkan dan melindungi nyawa,” kata Al Shamsi usai mendapat suntikan vaksin pada 13 Oktober lalu yang dikutip dari kantor berita Emirates News Agency (WAM).
Pelaksanaan vaksinasi, kata Nur Ibrahim, dilakukan dokter dan tenaga medis dari Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab.
Paska tiga hari setelah vaksinasi, kata Nur Ibrahim, dirinya tidak mengalami efek sampingan apapun. Termasuk kawan lainnya yang telah menerima vaksinasi bersamanya.
“Alhamdulillah hingga kini (memasuki hari ke-3) saya belum mendapati efek samping seperti pusing, demam, atau gangguan kesehatan lainnya yang tidak wajar,”.
“Hal serupa juga dialami teman-teman yang lain (belum ada laporan tentang efek samping),” kata Nur Ibrahim menambahkan.
UEA menggunakan Vaksin Covid-19 hasil pengembangan perusahaan farmasi Cina, Sinopharm yang telah melewati uji coba fase III vaksin pada Juli lalu dengan jumlah relawan sekitar 31 ribu warga. (tvl)