Site icon Jernih.co

Pastikan Batas Negara Tak Bergeser, Satgas Yonif 125/Simbisa Gelar Patroli Patok RI-PNG

Patroli Patok adalah untuk mengetahui dan memastikan kondisi Patok Batas Negara tidak bergeser ataupun rusak. Karena hal ini menyangkut tentang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MERAUKE – Sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) yang memiliki tugas pokok menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keamanan di wilayah perbatasan RI-PNG, Prajurit TNI Satgas Pamtas Yonif 125/Simbisa melaksanakan Patroli Patok.

Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi, seperti dirilis Puspen TNI di Jakarta, Sabtu (1/8/2020).

Ia menjelaskan, salah satu tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah mengamankan wilayah perbatasan yang diimplementasikan, di antaranya dengan melaksanakan Patroli Patok.  

“Terdapat 62 patok yang menjadi tanggung jawab Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, yang terdiri dari 17 Patok MM, 5 Patok type A dan 40 Patok type B,” kata dia.

Dari kesemua patok, lanjut Anjuanda, salah satu di antaranya Patok Monumen Meridian (MM) 11.4 yang berada di Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua, yang merupakan tanggung jawab dari Pos Bim.

Ia menambahkan, Patroli Patok kali ini dilaksanakan dan dipimpin langsung Danpos Bim, Letda Inf Winston bersama dengan 9 orang anggotanya.

“Jarak tempuh dari Pos menuju Patok MM. 11.4 memang tidak begitu jauh yakni ± 18 km, namun dibutuhkan waktu empat sampai dengan lima hari perjalanan pulang pergi,” ujarnya.

Menurut Dansatgas, tujuan dilaksanakannya Patroli Patok adalah untuk mengetahui dan memastikan kondisi Patok Batas Negara tidak bergeser ataupun rusak. Karena hal ini menyangkut tentang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Patroli Patok, kata Anjuanda dibutuhkan kondisi fisik yang prima dan mental yang kuat, karena medan yang dilalui lumayan berat dan bervariasi seperti melintasi sungai, menyusuri rawa-rawa maupun menerobos hutan bambu yang cukup lebat.

Selain itu, seluruh Prajurit Satgas juga harus memiliki kemampuan bernavigasi sehingga Patroli Patok dapat dilaksanakan dengan baik, efektif dan efesien.

“Bagi Prajurit TNI, mengemban tugas operasi termasuk pengamanan perbatasan adalah suatu kehormatan. Dengan demikian Prajurit Satgas Yonif 125/Simbisa berkomitmen penuh akan mengabdikan seluruh jiwa raganya demi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. [Fan]

Exit mobile version