Site icon Jernih.co

Patut Dipelajari: Polisi Cina Tangkap Pencuri Gunakan DNA dari Darah Nyamuk

JERNIH — Polisi di Fuzhou, Propinsi Fujian, Cina, menangkap pencuri dengan menggunakan noda darah nyamuk mati di dinding tempat kejadian perkara (TKP).

Global Times melaporkan pencuri menepuk nyamuk di tembok sebelum meninggalkan apartemen dengan sejumlah barang curian. Polisi, terinspirasi entah dari mana, mengambil noda darah itu.

Pencurian terjadi pada 11 Juni. Saat tiba di TKP, polisi menemukan pintu tertutup dari dalam dan pencuri memasuki apartemen dari balkon.

Mengutip sumber kepolisian, South China Morning Post (SCMP) melaporkan pencuri mengambil sejumlah barang berharaga. Polisi mengidentifikasi pencuri menghabiskan malam itu di apartemen seraya menikmati mie dan telur.

Ada dua obat nyamuk bekas pakai, plus dua nyamuk mati dan noda darah di dinding ruang tamu. Sampel darah diambil dengan hati-hati oleh polisi dan dikirim ke laboratorium untuk analisis DNA.

Polisi mengkonfirmasi sampel DNA milik tersangka dengan nama keluaga Chai, yang memiliki catatan kriminal.

Kabar itu mendapat beragam tanggapan di media sosial WeChat. “Berani betul pencuri itu bermalam di apartemen korban. Orang ini punya masalah psikologis serius,” komentar salah satu pengguna.

“Itu balas dendam nyamuk. Pencuri itu salah mengira nyamuk tak berguna,” kata yang lain.

Global Times memberitakan pencuri ditangkap 19 hari setelah beraksi. Polisi juga dapat mengetahui bahwa pria itu terkait dengan tiga kasus pencurian lain.

Exit mobile version