Site icon Jernih.co

Paus Pembunuh Balas Dendam, Sergap dan Tenggelamkan Tiga Kapal di Semenanjung Iberia

JERNIHSekelompok orca, atau paus pembunuh, menyergap dan menyerang di Semenanjung Iberia, Portugal, menenggelamkan tiga kapal. Sejumlah ilmuwan dibuat bingung.

Alfredo Lopez Fernandez, ahli biologi kelautan di Universitas Aveiro, Portugal, mengatakan kepada Live Science teori utama insiden ini adalah orca betina mengalami insiden traumatis dengan perahu, alias momen penderitaan kritis, yang menyebabkan mereka menyerang kapal.

Insiden serangan orca di lepas pantai Semenanjung Iberia terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Dalam laporan yang dipublikasikan Marine Mammal Science, serangan terhadap perahu melibatkan ratusan orca dan terkoordinasi.

Insiden terakhir terjadi bulan ini, yang melibatkan kapal pesiar layar. Serangan terjadi dalam tiga kesempatan, dan di setiap kesempatan orca menenggelamkan satu kapal. Serangan berlangsung singkat. Setelah kapal tenggelam, orca menghilang di kedalaman laut.

White Gladis, julukan orca betina, tampaknya mengajarkan perilaku agersif kepada orca dewasa. Anak-anak orca mulai meniru perilaku itu.

Dalam sebagian besar aksi, menurut sejumlah laporan dan sejumlah pelaut, orca menyerang kemudi, lambung dan bagian bawah kapal. Serangan bervariasi ini adalah fenomena, karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Teori lain menyebutkan serangan dipicu beberapa faktor, seperti hilangnya mangsa atau gangguan kapal. Jika tidak keduanya, serangan kemungkinan dipicu keingintahuan alami paus pembunuh.

Orca dikenal sangat cerdas dan mampu mengajarkan satu sama lain tentang perilaku, termasuk tindakan yang dapat diartikan sebagai kekerasan. Satu episode tahun 2016 seekor orca menggigit betis dan menenggelamkan nelayan.

Marine Mammal Science juga mendokumentasikan orca menyerang, membunuh, dan memakan paus biru. Jeremy Goldbogen, ahli biologi yang mempelajari paus di Universitas Stanford, mengatakan pembunuhan terkoordinasi bisa dibilang salah satu interaksi predator pemangsa paling dramatis dan intens.

“Fenomena ini membingungkan para ilmuwan,” kata Goldbogen kepada New York Times.

Apa yang harus dilakukan nelayan jika terjadi serangan terkoordinasi orca? Nggak ada cara lain kecuali menghindar. Ini satu-satunya cara menghindari korban di kedua pihak; nelayan dan orca. Sebab, nelayan tak mau mati dan setiap orang harus melindungi orca yang terancam punah.

Exit mobile version