Crispy

Peduli Muslim Uighur! Besok, Bobotoh Bakal Kibarkan Bendera Uighur

BANDUNG – Protes kekerasan yang dilakukan Cina terhadap Muslim Uighur di Xianjiang, terus berdatangan. Tak hanya Ormas Islam, politisi, dan tokoh-tokoh di Indonesia yang melakukan protes, pendukung klub sepak bola Persib Bandung (Bobotoh) tak mau ketinggalan.

Ketua Bobotoh Taqwa (Botaq), Kamal mengajar semua Bobotoh membawa bendera Uighur dan mengibarkannya di dalam stadion, saat menonton laga Persib vs PSM, besok 22 Desember 2019 di Stadion Si Jalak Harupat.

“Iya rencana kita mau mengibarkan bendera Uighur sebagai bentuk solidaritas kita buat Muslim Uighur yang sedang mengalami penindasan,” ujarnya di Bandung, Jumat (20/12/2019).

Melalui media sosial, kata Kamal, pihaknya telah menyerukan solidaritas tersebut. Bahkan respons Bobotoh lain beragam, banyak yang mendukung namun tak sedikit juga yang kontra.

“Biasa pro dan kontra. Di Twitter saja masih ramai soal ajakan Botaq mengibarkan bendera Uighur,” katanya.

Menurutnya, mereka yang kontra lebih menyoroti kenapa Botaq tidak mengangkat isu yang sedang ramai di Bandung, yaitu penggusuran Tamansari yang mengakibatkan banyak warga kehilangan tempat tinggal, ketika peristiwa penggusuran pada 12 Desember 2019 lalu.

“Alhamdulillah saya pribadi ikut dalam kanal informasi khusus masalah Muslim Uighur. Jadi saya tahu dan beran. Bahkan ada teman saya juga di sana (Xinjiang) selalu menginfokan kondisi terkini,” kata dia.

Ia menegaskan, pihaknya bakal hadir di stadion dengan massa sekitar 100 orang dengan membawa bendera Uighur. Bahkan tak takut apabila diberi sanksi atas aksi solodaritas Uighur tersebut.

“Kami optimistis tidak akan ada sanksi. Bila pun ada, denda akibat aksi kemanusiaan lebih elegan ketimbang menyalakan flare,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah Ormas Islam di Indonesia bakal menggelar aksi di Kedutaan Besar (Kedubes) Cina untuk Indonesia pada pekan depan, sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Muslim Uighur.

Ketum DPP FPI, Ahmad Sobri Lubis, mengatakan berbagai ormas Islam di Indonesia mengecam dan mengutuk keras tindakan zalim rezim komunis Cina terhadap muslim Uighur.

“Kami akan melakukan aksi nasional di depan kedubes Cina atau Tiongkok pada hari Jumat, 27 Desember 2019, pukul 13.00 WIB, ba’da salat Jumat,” ujarnya di Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Menurut Sobri, apa yang dilakukan Cina terhadap muslim Uighur, dengan merampas HAM terkait hak beribadah, ekonomi, hingga politik dinilai sudah keterlaluan.

“Perampasan hak-hak asasi manusia umat Islam di Uighur di wilayah otonomi khusus Xinjiang sudah sangat keterlaluan,” katanya.

” Lewat Undang-Undang De-Ekstremifikasi serta dalih melawan radikalisme, hak asasi manusia saudara muslim Uighur kita, dicabik dan dirampas,” Sobri menambahkan,

Dari informasi yang didapatkannya, muslim Uighur dilarang memiliki dan membaca Al-Qur’an. Selain itu, bila ada lelaki muslim yang mendekam di kamp re-edukasi, maka keluarga atau istri yang mereka tinggalkan, dipaksa menerima orang asing non-muhrim untuk tinggal satu atap. Bila menolak, bakal dituding sebagai ekstremis radikal dan dijebloskan kedalam kamp.

Terkait rencana aksi tersebut, Ketum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma’arif, menjelaskan saat ini sudah ada 48 ormas yang bakal mengikuti aksi di Kedubes Cina. Sebab aksi itu, diklaim sebagai aksi kemanusiaan.

“(Ada) 48 yang akan ikut masuk aksi kemanusiaan. Insya Allah dalam waktu dekat akan terus bertambah,” katanya. [Fan]

Back to top button