JAKARTA-Pemerintah segera menjemput warga negara Indonesia ( WNI) yang saat ini terjebak dalam kapal pesiar Diamond Princess. Namun untuk empat orang WNI yang saat ini dirawat dirumah sakit karena terjangkit virus corona tidak akan dibawa pulang ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat dijumpai di di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020). “Kalau yang positif tidak boleh (dievakuasi ke Indonesia). Dirawat di sana saja. Sudah dirawat di darat, di beberapa rumah sakit yang ada di Jepang,”.
Saat ini pemerintah tengah menyiapkan opsi penjemputan mereka. Mulai dari dijemput menggunakan Kapal Rumah Sakit dr. Suharso milik TNI AU serta penjemputan melalui udara. Keputusan mengenai hal itu masih menunggu perintah dari Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Pemerintah akan Evakuasi 74 WNI kru Kapal Diamond Princess
“Pemerintah punya komitmen kuat untuk mengevakuasi mereka sesegera mungkin. Ada beberapa pilihan opsi dan opsinya masih akan kami konsultasikan kepada Presiden, nanti akan menunggu keputusan Presiden,”.
Sedangkan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Ahmad Yurianto di Kemayoran, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya menyatakan seluruh NI kru kapal pesiar itu akan dijemput.
“Skenarionya kita akan jemput. [Baru] Sampai situ saja. Semuanya dijemput. Yang sakit tunggu sembuh baru dijemput,” kata Yuri, Rabu (19/2).
Namun mengingat ada siklus penularan dan masa observasi yang optimal maka masih perlu juga dibahas lebih lanjut
“Yang kita takutkan ada penularan berkesinambungan. Ini yang menyebabkan cukup kompeks. Ini juga [sama seperti] di Wuhan. Kasusnya nambah terus karena siklusnya,”.
Untuk itu, kata Yuri melanjutkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyarankan pada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk tidak terburu-buru melakukan penjemputan WNI di Jepang. Bahkan dapat menggunakan opsi mengirim tim medis ke sana ketimbang mengevakuasi warga negaranya sebagaimana yang telah dilakukan Hongkong.
Para kru kapal Diamond ini nantinya masih tetap akan mengikuti prosedur masa observasi dahulu, namun diperkirakan tempatnya tidak lagi di Natuna mengingat jumlah yang akan observasi tidak terlalu banyak. Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu pada masyarakat sekitar tempat dilaksanakannya observasi agar tidak ada aksi penolakan sebagaimana terjadi di Natuna.
Sejumlah negara sudah menyatakan akan mengevakuasi warganya dari kapal itu, yakni Inggris, Kanada, Australia, Hong Kong, dan Korea Selatan.
(tvl)