Menurut Ridwan Kamil reformasi birokrasi menjadi salah satu cara menjadi negara maju. Hampir semua negara maju sudah memiliki kinerja pemerintahan yang cepat efek dari penyederhanaan birokrasi.
JERNIH – Pemprov Jawa Barat mulai melaksanakan mekanisme kerja baru pasca-penyederhanaan birokrasi. Penyederhanaan struktur organisasi ini menjadi peluang mewujudkan organisasi pemerintahan yang dinamis yang lincah.
“Pemprov Jawa Barat memandang penyederhanaan struktur organisasi sebagai satu peluang untuk mewujudkan organisasi pemerintahan yang dinamis yang lincah. Juga mewujudkan aparatur yang profesional dengan melakukan penyetaraan jabatan, adminsitrasi menjadi jabatan fungsional yang berbasis pada keahlian dan keterampilan,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat pelantikan Pegawai Negara Sipil (PNS) dalam jabatan fungsional di lingkungan Pemprov Jawa Barat.
Acara pelantikan ini dirangkaikan dengan launching mekanisme kerja baru pascapenyederhanaan birokrasi di lingkungan Pemprov Jawa Barat.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menambahkan, reformasi birokrasi juga menjadi salah satu cara untuk Indonesia menjadi negara maju. Menurutnya, hampir semua negara maju di dunia sudah memiliki kinerja pemerintahan yang cepat efek dari penyederhanaan birokrasi.
“Reformasi birokrasi yang terus menerus adalah salah satu ciri negara maju yang tentunya bertujuan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang lebih dinamis, efektif dalam melayani masyarakat, di era baru seperti ini,” kata Kang Emil.
Adapun jumlah PNS yang dilantik sebanyak 370 orang. Dengan rincian 343 orang merupakan hasil penyetaraan jabatan, inpassing sebanyak 13 orang, perpindahan jabatan lain sebanyak tujuh orang, kenaikan jabatan empat orang dan pengangkatan kembali sebanyak tiga orang.
Ridwan Kamil pun berharap agar para PNS yang baru dilantik bisa segera menjalankan tugas di tempat baru. Dirinya percaya, dengan keinginan dan kerja keras, tugas yang diemban dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurut Ridwan Kamil, promosi, rotasi dan mutasi merupakan sesuatu hal yang biasa dan sering terjadi karena ini merupakan salah satu proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mempercepat pelaksanaan program strategis dari pimpinan lewat program reformasi birokrasi.
Selain itu, proses ini juga sebagai salah satu langkah untuk mengantisipasi tantangan perkembangan zaman berupa disrupsi 4.0, di mana disrupsi ini menuntut pemerintah untuk memberikan pelayanan yang cepat dan mempermudah masyarakat.
“Promosi, rotasi dan mutasi adalah yang dinamis sesuatu yang rutin dan menjadi kebutuhan untuk dinamisasi di organisasi. Oleh karena itu, ini ditunjukkan meningkatkan kualitas pelayanan, penyegaran organisasi, dan percepatan pelaksanaan program strategis dari pimpinan juga untuk mengantisipasi tantangan dan disrupsi 4.0,” ucap Gubernur Jabar. [*]