Beijing — Studi terbaru tim ilmuwan Cina menyimpulkan virus korona, yang menginfeksi 75 ribu orang dan membunuh 2.400, tidak berasal dari pasar hewan hidup di Wuhan — ibu kota Propinsi Hubei.
Peneliti Cina menyebut virus korona dengan nama SARS-CoV2. Mereka yakin virus diimpor dari tempat lain.
Dr Yu Wenbin, yang memimpin penelitian, mengurutkan data genom dari 93 sampel SARS Cov-2 yang disediakan 12 negara, sebagai upaya melacak sumber infeksi dan memahami penyebarannya.
Dr Yu dan timnya menemukan ketika virus menyebar cepat di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, terjadi juga dua ekspansi pupulasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.
Virus korona, demikian kesimpulan penelitian yang dipublikasikan situs Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Institut Penelitian Otak Cina, menunjukan virus korona diperkenalkan di luar pasar.
“Pasar yang ramai meningkatkan sirkulasi virus klrona, dan menyebarkannya ke seluruh kota pada awal Desember 2019,” katanya.
Laporan sebelumnya, yang dipublikasikan otoritas kesehatan Cina dan WHO, menyebutkan pasien pertama yang menunjukan gejala ditemukan pada 8 Desember. Sebagian besar kasus berikut berhubungan dengan pasar hewan hidup di Huanan.
Berdasarkan data genom, virus kemungkinan mulai menyebar dari satu ke lain i individu pada awal Desember, atau bahkan adal November.
“Studi tentang apakah pasar Huanan satu-satunya tempat kelahiran virus korona sangat penting untuk menemukan sumber dan menentukan inang pertama, sehingga epidemi bisa dikendalikan dan penyebaran bisa dicegah,” kata Dr Yu.
Ilmuwan juga mengatakan meski Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Cina mengeluarkan peringatan darurat tingkat dua pada 6 Januari 2020, informasi itu tidak tersebar secara luas.
“JIka peringatan itu menarik perhatian, jumlah kasus secara nasional dan global pada pertengahan hingga akhir Januari 2020 akan berkurang,” ujarnya.
Xiang Nijuan, peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Cina, mengatakan kepada televisi plat merah CCTV, mengatakan seseorang yang tertular virus korona baru akan menunjukan gejala dua hari setelah tertular.
Ia menyarankan orang yang melakukan kontak dengan pemilik virus korona dalam 48 jam harus mengisolasi diri selama 14 hari.